Pixel Codejatimnow.com

Rombongan Wali Kota Kamboja Belajar Tata Kota di Surabaya

Wali Kota Risma bersama Wali Kota dan Wawali Kota dari Kamboja
Wali Kota Risma bersama Wali Kota dan Wawali Kota dari Kamboja

jatimnow.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikunjungi oleh 19 orang dari Kamboja, diantaranya 4 wali kota dan 2 wakil wali kota yang tergabung dalam Global Green Growth Institute (GGGI) di Ruang Sidang Wali Kota, Selasa (14/8/2018).

Dalam kunjungannya kali ini, mereka belajar tentang pengelolaan lingkungan, tata kota, dan pengaturan lalu lintas di Surabaya.

7 Kota yang ikut serta dalam kunjungan kali ini berasal dari Kota Battambang, Kota Reap, Kota Bavet, Kota Kampong Cham, Kota Kep, Kota Sihanoukville, dan Kota Soung.

Deputy Secretary General Nations Council Of National Development Kamboja, HE. E. Vuthy mengatakan, Surabaya prinsipnya merupakan kota yang ramah lingkungan. Jadi ia ingin menjadikan kota yang ada di Kamboja sama seperti Surabaya.

"Kami melihat, Kota Surabaya sudah menerapkan pembangunan yang berkelanjutan. Jadi masyarakatnya sudah bisa hidup dengan mutu air yang baik, udara yang baik dan lingkungan yang baik. Makanya kami juga ingin menerapkan hal itu di Kamboja nantinya," ungkapnya.

Vuthy menerangkan, bahwa ada berbagai hal atau kebijakan-kebijakan yang dilakukan di Surabaya sudah diterapkan di Kamboja.

Diantaranya ada pertanian urban, penanaman oleh masyarakat, jalur hijau, bahkan untuk menurunkan suhu atau meningkatkan mutu udara, tapi juga untuk mencegah kebanjiran yang terjadi sebelumnya yang sudah disampaikan oleh Risma.

Baca juga:
6 Tempat Ibadah dalam 1 Lokasi, Bukti Kerukunan Beragama di Surabaya

"Sudah banyak kebijakan di Surabaya yang diterapkan, seperti pengumpulan sampah, ada rumah kompos dimana sampah sudah dimanfaatkan membangkitkan tenaga atau energi. Kami ingin melakukan hal yang sama di Kamboja dan sebetulnya sudah diterapkan tapi perlu ditingkatkan lagi," terangnya.

Bahkan Vuthy sempat kagum dengan mekanisme yang dilakukan Suroboyo Bus tentang penukaran botol bekas untuk bisa menaikinya. Ia mengatakan baru pertama kali mendengar hal itu.

"Ada bus yang dinaikinya bisa ditukar dengan sampah plastik, kami baru mendengar itu semua, kami sangat kagum dengan ide tersebut," katanya.

Sementara itu Wali Kota Risma mengatakan, Surabaya saat ini menjadi destinasi studi banding terkait pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini lantaran Surabaya berhasil membalikkan paradigma, negara yang peduli dengan lingkungan hidup yang tidak bisa berkembang.

Baca juga:
Semarak Ramadan pada Pekan Raya BFI di Surabaya

"Kan orang selalu membandingkan dengan sebelumnya bahwa kota dengan kota ramah lingkungan, kota itu tidak bisa berkembang. Kemudian setelah terjadi Surabaya ini pandangan mereka berbalik jadi itu yang terjadi sekarang ini. Jadi banyak kota-kota lain yang ingin belajar dari Kota Surabaya," ujar Risma.

Reporter: Arry Saputra

Editor: Erwin Yohanes