Pixel Codejatimnow.com

Aplikasi ini Permudah Jual Beli Hewan Qurban di Tengah Wabah PMK

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Manager Bisnis Hulu Ternaknesia, Wika Tedi Prayoga saat menjelaskan penggunaan Ternaknesia, aplikasi jual beli hewan qurban di tengah wabah PMK (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
Manager Bisnis Hulu Ternaknesia, Wika Tedi Prayoga saat menjelaskan penggunaan Ternaknesia, aplikasi jual beli hewan qurban di tengah wabah PMK (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - Startup digital peternakan asli Kota Surabaya dengan nama Ternaknesia mengenalkan program Qurban dari Kandang melalui aplikasi dan lelang hewan qurban.

Gagasan program e-commerce yang memiliki mitra 1207 peternak di seluruh Indonesia itu juga dapat membantu menekan angka penularan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan berqurban dengan aman.

Manager Bisnis Hulu Ternaknesia, Wika Tedi Prayoga menjelaskan, selain menjadi wadah peternak untuk menjual hewan qurbannya, proses jual beli hewan qurban melalui aplikasi ini juga untuk meminimalisir hewan ternak tertular PMK.

"Apalagi imbas PMK ini, pasar hewan ditutup. Aplikasi Ternaknesia bisa menghubungkan pembeli dan peternak tanpa harus bertemu langsung. Jadi pada dasarnya, hewan qurban yang dibeli konsumen dikirim langsung dari kandang peternak," terang Tedi, Rabu (29/6/2022).

Menurut Tedi, proses pembelian hewan qurban melalui e-commerce ini sangat mudah. Para pembeli cukup mengunduh aplikasi di playstore dan Appstore. Kemudian membuka aplikasi Ternaknesia dan masuk ke fitur qurban.

Selanjutnya, pembeli bisa memilih apakah qurban akan dikirim ke rumah atau langsung disalurkan. Lalu pembeli memilih hewan yang akan dibeli berdasar foto, bobot dan harga.

Jika sudah selesai memilih hewan, pembeli bisa langsung mengisi data dan menyelesaikan transaksi. Selanjutnya, hewan qurban akan diproses sesuai pilihan pembeli, dikirim ke alamat tujuan atau disalurkan ke penerima manfaat yang tersebar di pelosok tanah air.

"Saat ini sudah terjual 384 ekor sapi dan 121 ekor domba kambing di Aplikasi Ternaknesia," paparnya.

Dia menambahkan, tak hanya membeli hewan qurban lewat aplikasi, konsumen juga bisa mengikuti lelang qurban online. Kata Tedi, fitur baru ini muncul sebagai solusi dari tutupnya sejumlah pasar hewan selama PMK.

"Kami kemudian membuat platform untuk peternak bisa melelang hewan sehatnya di kandang, dan diikuti secara virtual oleh masyarakat umum," imbuh Tedi.

Baca juga:
Kendala Pemilu 2024 di Kota Kediri: Sirekap Ngadat hingga TPS Ambruk

Dia mengeklaim jika program Lelang Qurban Online dari Ternaknesia merupakan lelang hewan qurban pertama yang dilaunching di Indonesia.

"Platform lelang di website ternaknesia.com ini menyediakan berbagai pilihan hewan langsung dari kandang dengan harga yang jauh lebih terjangkau (berdasar bidding)," paparnya.

Proses lelang, lanjutnya, dilakukan secara online dan live streaming sehingga pembeli tanpa harus berkeliling ke lapak-lapak qurban.

"Selain dapat menekan penyebaran PMK dengan mengurangi lalu lintas orang maupun hewan untuk keluar kandang maupun lapak. Peternak juga tidak perlu repot membawa hewannya keluar kandang karena mobilitas hewan perlu dibatasi demi menekan penularan," ujar Tedi.

Cara mengikuti program Lelang cukup sederhana. Pertama, konsumen harus melakukan pendaftaran di website Ternaknesia. Lalu, memilih hewan qurban yang diinginkan dengan melakukan bidding atau penawaran kelipatan 100.000 untuk sapi dan 50.000 untuk domba kambing di jadwal lelang yang telah ditentukan.

Baca juga:
Aplikasi Lawan Hoaks Pemilu Besutan Remaja Pasuruan Raih Juara Hackathon

"Peserta yang melakukan bidding tertinggi yang akan berhasil mendapatkan hewan qurban impiannya," tandasnya.

Inovasi ini disambut baik oleh Mohammad Solehuddin, salah satu mitra peternak Ternaknesia asal Sampang, Madura. Soleh mengatakan bahwa dirinya telah merasakan manfaat adanya fitur e-commerce Ternaknesia.

Kini, dia tidak perlu repot membawa hewan untuk berjualan di Surabaya ataupun membuka lapak di pinggir jalan. Peternak berusia 31 tahun ini membenarkan bahwa wabah PMK membuatnya kesulitan berjualan karena pasar hewan yang tutup dan sulitnya mobilitas ternak.

"Alhamdulillah, meski di tengah PMK saya terbantu dan tetap bisa jualan. Jadi bisa lebih fokus merawat hewan dan rajin membersihkan kendang agar bebas penyakit," ujar Soleh.