Pixel Codejatimnow.com

Sumur Tua di Punden Mbah Sumber, Airnya Berkhasiat Hingga Penampakan Putri

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Elok Aprianto
Punden Mbah Sumber di Desa Balungbesuk, Kecamatan Diwek, Jombang.(Foto: Elok Aprianto)
Punden Mbah Sumber di Desa Balungbesuk, Kecamatan Diwek, Jombang.(Foto: Elok Aprianto)

Jombang - Di Desa Balungbesuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, ada sebuah lokasi yang dianggap keramat penduduk setempat. Lokasi itu dikenal dengan sebutan Punden Mbah Sumber. Beragam cerita misteri menyertainya.

Salah satu cerita yang masyhur, konon air di sumur tua yang berada di lokasi tersebut dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Nur Salim (48) warga sekitar mengungkapkan, di sekitar punden ada tiga sumur tua. Masyarakat sering mengambil air dari sumur tersebut.

"Banyak masyarakat mempercayai air di sini berkhasiat bisa menyembuhkan penyakit, baik untuk tanaman petani dan lain sebagainya," ujar Salim Sabtu (18/6/2022).

Memang kesan mistis sangat terasa kental. Saat memasuki punden, ada dua pohon kepuh berukuran sangat besar di depan dan belakang. Selain itu juga terdapat sebuah waduk. Konon, banyak masyarakat yang sering dijumpai sosok pria tua menggunakan jubah putih.

"Saya pernah mengalami sendiri dan sempat berinteraksi dengan sosok itu. Pokoknya pria menggunakan jubah Jawa warna putih," katanya.

Baca juga:
Spoiler One Piece Episode 1092: Teka-teki Pulau Egghead dan Dr Vega Punk

Punden Mbah Sumber di Desa Balungbesuk, Kecamatan Diwek, Jombang.(Foto: Elok Aprianto)Punden Mbah Sumber di Desa Balungbesuk, Kecamatan Diwek, Jombang.(Foto: Elok Aprianto)

Penampakan tidak hanya itu. Masyarakat juga sering melihat sosok putri dari keraton.

"Ada dua yang sering menampakan di sini. Satunya itu seperti putri," tukasnya.

Baca juga:
Arah Dukungan Gusdurian, Pohon Menangis, Happy Ending

Sementara itu, Kepala Desa Balongbesuk Mochamad Saiful menambahkan, masyarakat sekitar juga sering mengadakan ritual sampai sekarang. Setiap satu tahun sekali masyarakat rutin mengadakan kegiatan sedekah desa untuk mengucapkan rasa syukur hasil panennya dengan memotong satu ekor kerbau dan kambing.

"Apabila warga akan mengadakan hajatan selalu menaruh tumpeng. Nanti kepala kerbau ditaruh di punden, sisa dagingnya dibagikan ke masyarakat lainnya," pungkasnya.