Pixel Codejatimnow.com

Mas Dhito Dorong Petani di Kediri Tingkatkan Nilai Jual

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Mas Dhito dalam acara gelar inovasi dan teknologi pertanian. (Foto: Humas Pemkab Kediri for jatimnow.com)
Mas Dhito dalam acara gelar inovasi dan teknologi pertanian. (Foto: Humas Pemkab Kediri for jatimnow.com)

Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong petani di Kabupaten Kediri untuk memiliki daya tawar dan meningkatkan nilai jual atas komoditas pertanian mereka. Untuk mencapai hal itu, Mas Dhito, sapaan akrab bupati, mengharapkan petani memahami kualitas dari komoditas yang ditanam.

Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) untuk mendukung petani. Salah satunya menemukan petani dengan produsen benih, pupuk maupun obat-obatan melalui program gelar inovasi dan teknologi pertanian.

Kemarin, program itu digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Papar. Menurut Mas Dhito, petani harus tahu, sejauh apa nutrisi, kualitas dari tanaman yang dimiliki untuk meningkatkan daya tawar

Diadakannya gelar inovasi dan teknologi pertanian itu diharapkan petani bisa belajar dan menyaksikan langsung perkembangan teknologi terkini. Hal itu karena di lokasi BPP Papar, selain memerkan pelatan modern bidang pertanian, tiap produsen benih misalnya disediakan lokasi untuk menunjukkan hasil produk andalannya.

“Kita, pemerintah memberikan kesempatan bagi petani yang tergabung dalam Gapoktan supaya dapat berdiskusi dengan produsen benih maupun pupuk. Dari diskusi itu, apa yang menjadi kebutuhan petani termasuk kendala yang ditemui bisa disampaikan melalui BPP,” kata Mas Dhito dalam rilisnya yang diterima redaksi, Kamis (9/6/2022).

Tahun 2022 ini tambah Mas Dhito, Kabupaten Kediri sudah memiliki 12 BPP. Tahun 2023 nanti pihaknya akan menyelesaikan 26 BPP sehingga tuntas di semua kecamatan.

BPP merupakan prasarana penunjang bagi penyuluh pertanian termasuk untuk sosialisasi dan alih teknologi bidang pertanian. Adanya BPP itu, lanjut Mas Dhito, diharapkan mampu menarik kalangan milenial untuk mau terjun dalam dunia pertanian.

Baca juga:
Produktivitas Padi di Kediri Terus Naik Melalui Program DITO

"Kalau (petani) yang muda-muda banyak, saya yakin 2024 sampai terus ke depannya Kabupaten Kediri tidak akan pernah mengalami kesulitan dalam bidang lumbung pangan," tandasnya.

Sementara itu Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo menambahkan, gelar inovasi dan teknologi pertanian itu bentuk pelaksanaan untuk mendukung visi misi Mas Dhito dalam pengembangan kawasan agropolitan khususnya di Kabupaten Kediri wilayah utara.

Disebutkan, kawasan Pagu, Plemahan, Papar dan Purwoasri (Palempari) merupakan sentra tanaman pangan. Sebagaimana dalam demplot yang ada di BPP itu, mayoritas yang dijumpai berupa tanaman pangan khususnya jagung.

Baca juga:
Pembangunan Pasar Ngadiluwih Dimulai Awal 2025, Pemkab Kediri Siapkan Rp30 M

Kegiatan gelar inovasi dan teknologi pertanian itu diadakan selama dua hari, 8-9 Juni 2022 dan didukung 17 pabrik formulator baik benih maupun obat-obatan. Selama dua hari itu dijadwalkan ada 1000 petani yang akan ikut dalam kegiatan.

"Harapannya petani mendapatkan ilmu yang maksimal karena tiap demplot disediakan spot untuk berdiskusi," harapnya.

(ADV)