Pixel Codejatimnow.com

Calon Jamaah Haji di Kota Mojokerto Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Ini Hasilnya

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Supriyadi
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, dr Lily Nurlaily. (Diskominfo for jatimnow.com)
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, dr Lily Nurlaily. (Diskominfo for jatimnow.com)

Mojokerto - Pemerintah Arab Saudi resmi membuka ibadah haji tahun ini. Kebijakan tersebut ditindaklanjuti Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto dengan memeriksa para calon jamaah haji. Tercatat ada 139 calon jamaah haji dari Kota Mojokerto. Namun yang hadir menjalani pemeriksaan kesehatan sebanyak 130 orang.

"Ada 139 calon jamaah haji dari Kota Mojokerto. Yang sudah datang memenuhi undangan dari kami ke Puskesmas setempat itu ada 130 orang atau 93,53 persen. Jadi memang ada 9 orang yang belum datang," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, dr Lily Nurlaily, Kamis (14/4/2022).

Tidak hadirnya 9 calon jamaah haji dalam pemeriksaan kesehatan karena berbagai alasan. 1 Orang masih berada di luar negeri. Sedangkan sisanya yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan karena belum saatnya melakukan vaksinasi meningitis. Pasalnya, pemeriksaan kesehatan dilakukan bersamaan dengan vaksinasi meningitis untuk calon jamaah haji.

Pemeriksaan kesehatan terhadap calon jamaah haji mengacu pada juknis yang telah ditetapkan Kemenkes RI. Pelaksanaannya meliputi pemeriksaan fisik, kemudian pemeriksaan penunjang yang melibatkan laboratorium.

Baca juga:
Persiapkan Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah Anda di Sini

"Pemeriksaan laboratorium ini mendeteksi apakah CJH ada diabetes. Jadi kami lakukan pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kolesterol, pemeriksaan fungsi ginjal, ditambah pemeriksaan rontgen. Untuk CJH yang usianya lebih dari 40 tahun juga dilakukan pemeriksaan EKG atau rekam jantung,"jelas Lily.

Dari calon jamaah haji yang telah melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, ditemukan 62 orang memiliki risiko tinggi (risti) dan 77 sisanya adalah non-risti. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap calon jamaah haji risti terdapat bermacam variasi. Paling banyak ditemukan adalah permasalahan terkait jantung. Yang selanjutnya dilakukan rujukan ke RSU.

Baca juga:
Kambing Seharga Rp25 Juta hingga Pelunasan Biaya Haji

Dari rujukan ke RS akan disampaikan untuk kontrol ke puskesmas lagi. Setelah itu, nanti keberangkatan ada di asrama haji juga dilakukan pemeriksaan oleh petugas embarkasi.