Mahasiswa Undika Ciptakan Alat Monitoring Saturasi Oksigen Online
Editor : Zaki Zubaidi Reporter : Farizal Tito
Kamis, 10 Mar 2022 16:57 WIB

Surabaya - Mahasiswa S1 Teknik Komputer Universitas Dinamika (Undika) Surabaya, Rizky Hadi Saputra, menciptakan alat monitoring saturasi oksigen melalui online.
"Dengan alat ini, para keluarga pasien yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah bisa memantau secara mandiri saturasi kadar oksigen dalam tubuh," ujar Rizky, Kamis (10/3/2022).
"Selain itu, alat ini juga bisa digunakan para Nakes untuk memantau pasien Covid-19 dari jarak jauh," imbuh mahasiswa angkatan 2018 ini.
Lebih lanjut Rizky menerangkan bahwa alat ini tersambung dengan sistem online yang bisa dikunjungi di website monitoringsaturasi.online.
"Saat pasien memasukkan jarinya ke dalam alat saturasi ini, maka hasilnya akan ditampilkan di layar dan juga di website tersebut," ujar Rizky.
Alat yang memiliki panjang 8,4 cm dan lebar 3 cm ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi 3D printing dan dilengkapi bahan-bahan Wemos D1 Mini sebagai microcontroler dan wifi Max30102 sebagai sensor eksimetri saturasi oksigen (Sa02). Oled 0.96 inc berfungsi untuk menampilkan hasil di layar serta Buzzer sebagai penanda jika hasil saturasi di bawah 90.
"Agar bekerja, alat saturasi ini harus disambungkan ke powerbank atau baterai internal sebagai daya untuk menyalakan alat secara otomatis," jelas Rizky.
Setelah itu, pasien bisa langsung memasukkan jari dan mendekatkan pada sensornya, dengan hanya menunggu sekitar 10 detik untuk mengetahui hasilnya.
"Hasilnya nanti akan tampak di layar dan tersambung langsung di website monitoringsaturasi.online, sesuai dengan nama yang sudah diinputkan sebelumnya," lanjutnya.
Jika hasil saturasi di bawah 90%, alat akan otomatis berbunyi dan memberi peringatan.
Alat yang dirancang Rizky selama kurang lebih empat bulan ini sudah diujicobakan pada beberapa rekannya, dan nilai akurasinya mencapai 99%.
"Jadi, dokter atau Nakes tidak perlu lalu lalang ke rumah pasien Isoman untuk menghindari terpapar Covid-19. Dengan alat ini pasien bisa mengukur sendiri saturasinya dan dipantau oleh Nakes," ungkap Rizky.
Saat ini Rizky sedang melakukan pengembangan alat tersebut, khususnya pada bagian tampilan agar lebih mudah menyesuaikan hasil dan nama pengguna, jika dipakai secara bersamaan oleh beberapa orang.
Sementara itu, Dosen Prodi Teknik Komputer Undika Heri Pratikno mendukung alat monitoring saturasi oksigen online ini dapat diproduksi secara masal guna mendukung peningkatan layanan kesehatan masyarakat.
“Alat ini sangat up to date dengan kondisi saat ini. Ini bermanfaat untuk menghindari kontak fisik dan menjaga jarak antara penyintas Covid dengan keluarga atau Nakes,” ungkap Heri.
Berita Terkait

BPSDM Jatim Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Lewat Guru Penggerak
Jumat, 13 Mei 2022 16:32 WIB
Mahasiswa ITS Ciptakan Rompi Pendeteksi Serangan Jantung Koroner
Jumat, 13 Mei 2022 16:09 WIB
Keren! Mahasiswa ITS Bikin Abon dari Limbah Kulit Pisang
Kamis, 12 Mei 2022 16:39 WIBBerita Lainnya

Curi Kayu di Hutan Lindung Milik Perhutani, Warga Ponorogo Diringkus Polisi
Kamis, 19 Mei 2022 16:42 WIB
Rombongan Perguruan Silat Berulah di Jalan Raya Mojoagung Jombang
Kamis, 19 Mei 2022 16:36 WIB
Ajakan Nikah Ditolak, Pria di Lamongan Pukuli Wanita Selingkuhannya
Kamis, 19 Mei 2022 16:05 WIB
Cerita Keluarga Korban Laka Bus di Tol Sumo, Najwa Sempat Meneteskan Air Mata
Kamis, 19 Mei 2022 15:50 WIB