Pixel Codejatimnow.com

Mahasiswa Undika Ciptakan Alat Monitoring Saturasi Oksigen Online

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Farizal Tito

Surabaya - Mahasiswa S1 Teknik Komputer Universitas Dinamika (Undika) Surabaya, Rizky Hadi Saputra, menciptakan alat monitoring saturasi oksigen melalui online.

"Dengan alat ini, para keluarga pasien yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah bisa memantau secara mandiri saturasi kadar oksigen dalam tubuh," ujar Rizky, Kamis (10/3/2022).

"Selain itu, alat ini juga bisa digunakan para Nakes untuk memantau pasien Covid-19 dari jarak jauh," imbuh mahasiswa angkatan 2018 ini.

Lebih lanjut Rizky menerangkan bahwa alat ini tersambung dengan sistem online yang bisa dikunjungi di website monitoringsaturasi.online.

"Saat pasien memasukkan jarinya ke dalam alat saturasi ini, maka hasilnya akan ditampilkan di layar dan juga di website tersebut," ujar Rizky.

Alat yang memiliki panjang 8,4 cm dan lebar 3 cm ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi 3D printing dan dilengkapi bahan-bahan Wemos D1 Mini sebagai microcontroler dan wifi Max30102 sebagai sensor eksimetri saturasi oksigen (Sa02). Oled 0.96 inc berfungsi untuk menampilkan hasil di layar serta Buzzer sebagai penanda jika hasil saturasi di bawah 90.

"Agar bekerja, alat saturasi ini harus disambungkan ke powerbank atau baterai internal sebagai daya untuk menyalakan alat secara otomatis," jelas Rizky.

Setelah itu, pasien bisa langsung memasukkan jari dan mendekatkan pada sensornya, dengan hanya menunggu sekitar 10 detik untuk mengetahui hasilnya.

Baca juga:
Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT

"Hasilnya nanti akan tampak di layar dan tersambung langsung di website monitoringsaturasi.online, sesuai dengan nama yang sudah diinputkan sebelumnya," lanjutnya.

Jika hasil saturasi di bawah 90%, alat akan otomatis berbunyi dan memberi peringatan.

Alat yang dirancang Rizky selama kurang lebih empat bulan ini sudah diujicobakan pada beberapa rekannya, dan nilai akurasinya mencapai 99%.

"Jadi, dokter atau Nakes tidak perlu lalu lalang ke rumah pasien Isoman untuk menghindari terpapar Covid-19. Dengan alat ini pasien bisa mengukur sendiri saturasinya dan dipantau oleh Nakes," ungkap Rizky.

Baca juga:
Pria asal Nganjuk Ditabrak Polisi di Kediri

Saat ini Rizky sedang melakukan pengembangan alat tersebut, khususnya pada bagian tampilan agar lebih mudah menyesuaikan hasil dan nama pengguna, jika dipakai secara bersamaan oleh beberapa orang.

Sementara itu, Dosen Prodi Teknik Komputer Undika Heri Pratikno mendukung alat monitoring saturasi oksigen online ini dapat diproduksi secara masal guna mendukung peningkatan layanan kesehatan masyarakat.

“Alat ini sangat up to date dengan kondisi saat ini. Ini bermanfaat untuk menghindari kontak fisik dan menjaga jarak antara penyintas Covid dengan keluarga atau Nakes,” ungkap Heri.