Pixel Codejatimnow.com

Balita yang Tewas Dianiaya di Surabaya itu Baru Dua Minggu Diasuh Ibunya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Rah Indah, bibi balita di Surabaya yang tewas dianiaya ibu kandungnya
Rah Indah, bibi balita di Surabaya yang tewas dianiaya ibu kandungnya

Surabaya - MTP (4), bocah laki-laki yang tewas akibat dianiaya AS (24), ibu kandungnya ternyata sejak lahir dirawat oleh neneknya. Baru dua minggu korban ikut ibunya itu.

Ketua RT 06, RW IV, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, Rah Indah mengatakan, mulai bayi hingga berusia 4 tahun, korban dirawat neneknya. Korban kemudian diasuh tersangka sejak dua minggu lalu sebelum ditemukan tewas.

"Sebelumnya, anak ini diasuh neneknya. Tapi si ibunya ini memaksa dan mengaku akan mengasuhnya sendiri. Dan dua Minggu terakhir ini dia tinggal bersama di rumah kos di Jalan Sidokapasan," ungkap Indah, Rabu (10/11/2021).

Indah menceritakan, sebelum tewas dianiaya oleh ibu kandungnya, bocah ini juga sering terlihat murung dan enggan untuk berkomunikasi. Saat diajak berkomunikasi, sang bocah hanya mengangguk dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sebenarnya bisa ngomong, tapi waktu saya tanya tanya mengangguk sama geleng geleng saja. Informasi yang saya terima bocah ini sering dipukuli sama ibunya. Sampai-sampai ayahnya meminta bantuan saya untuk mengasuh anak ini alasannya dari pada di rumah nangis terus," bebernya.

Baca juga:
Balita di Surabaya Dianiaya Pacar Ibunya hingga Tewas

"Dia juga meminta maaf kepada kakaknya itu, karena dia tidak sanggup dititipin karena punya anak kecil," tambah Indah yang juga sebagai bibi korban.

Saat ditanya kepribadian kakak iparnya itu, Indah mengaku jika tidak seberapa akrab. Namun menurut curhatan dari kakak kandungnya sering diolok - olok.

Baca juga:
Baliho Caleg, Umbar Aib, Ditemukan Tewas Mengapung

"Pelaku ga pernah ngomong sama orang dan sama suaminya juga kasar. Kalau menurut saya ya rada enggak bener," tegasnya.

AS mengaku menganiaya anak kandungnya karena emosi dan rasa kesal yang tidak terkontrol. Dalam pemeriksaan AS juga mengaku bila korban sering buang air besar di celana dan sering mengganggu adiknya yang masih berumur 1 bulan.