Pixel Codejatimnow.com

Rektor Unair Sebut Vaksin Merah Putih Difungsikan sebagai Booster

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih
Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih

jatimnow.com - Vaksin Merah Putih akan difungsikan sebagai booster, atau vaksin dosis ketiga, pada 2022 mendatang.

Keputusan tersebut seperti yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada pengembang vaksin tersebut yakni pihak Universitas Airlangga (Unair).

"Kemenkes sudah memberikan komitmen untuk bisa menggunakan ini (Vaksin Merah Putih) nantinya untuk proses vaksinasi atau mungkin untuk booster," kata Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih, Sabtu (16/10/2021).

Proses pemberiannya akan dibagi menjadi dua yakni secara gratis bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Dan berbayar atau ada biaya bagi masyarakat kalangan mampu.

"Tahun 2022 akan ada skenario yang berkaitan dengan penyuntikan vaksin. Paling tidak ada sebagian masyarakat, khususnya masyarakat mampu yang harus menanggung sendiri vaksinasinya atau booster," katanya.

"Tetapi untuk masyarakat yang kurang mampu itu akan digratiskan oleh pemerintah dan itu komitmennya menggunakan vaksin dalam negeri atau Vaksin Merah Putih," imbuh Nasih.

Baca juga:
Khofifah Ajak Masyarakat Jadi Relawan Vaksin Merah Putih

Saat ini, Unair telah merampungkan uji praklinis tahap dua. Tim peneliti akan mengerikan laporannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dievaluasi. Setelah evaluasi, pihaknya akan mendapatkan rekomendasi dan izin terkait pelaksanaan uji klinis vaksin.

Selanjutnya jika izin telah diberikan BPOM, maka uji klinis Vaksin Merah Putih tersebut rencananya akan dilakukan di RSU dr Soetomo, Surabaya.

"Kami sudah tanda tangan kontrak dengan RSU dr Soetomo untuk bisa menyiapkan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan (saat uji klinis). Semua kami serahkan ke kawan-kawan di Soetomo, untuk rekrutmen relawan, pelaporan, dan lainnya," ucapnya.

Baca juga:
Uji Klinis Vaksin Merah Putih Karya Unair Dimulai Februari 2022

Meski demikian, Nasih belum mengetahui waktu pasti pelaksanaan uji klinis tersebut.

"Insya Allah tidak sampai tahun depan," tandasnya.