Pixel Codejatimnow.com

Pandemi Covid-19

Kota Mojokerto Berdzikir, Ning Ita Ajak Warga Tingkatkan Kedermawanan Sosial

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Supriyadi

jatimnow.com - Sebagai ikhtiar dan wujud menggaungkan usaha batin agar Pandemi Covid-19 segera berakhir, Pemkot Mojokerto menggelar doa bersama bertajuk 'Kota Mojokerto Berdzikir dan Bersalawat'.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Mojokerto H Achmad Rizal Zakaria beserta sejumlah tokoh agama, antara lain Ketua PC Nahdlatul Ulama (NU) Kota Mojokerto KH M Sholeh Hasan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH Faqih Usman, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mojokerto KH Rofi'i Ismail dan Ketua Ponpes Miftakhuk Hikmah KH Shodiqin hadir dalam acara yang digelar di Sabha Pambojana Rumah Rakyat, Jalan Hayamwuruk 50, Kamis (12/8) malam.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak seluruh warga Kota Mojokerto melalui majelis ini untuk berdzikir dan bersalawat bersama memohon ampunan dan rahmat Allah SWT, sekaligus menyambut kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76.

"Dalam agama selalu diajarkan bahwa doa adalah senjata orang-orang beriman. Doa adalah penenang jiwa dan penambah optimisme di dalam kehidupan. Untuk itu marilah kita bersama perkuat keimanan serta ketaqwaan kita terhadap Allah SWT. Kita tingkatkan kedermawanan sosial, semangat berbagi serta rela berkorban untuk saling membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami kesusahan," kata Ning Ita dalam siaran pers ke redaksi, Jumat (13/8/2021).

Ning Ita menambahkan bahwa merebaknya wabah Covid-19 sungguh telah memberikan banyak pelajaran kepada kita semua.

Baca juga:
Pemkot Mojokerto Tetapkan Musrenbang Tematik dengan Prioritas 3 Hal Ini

"Pandemi ini tidak hanya mengajarkan arti penting menjaga kebersihan dan higienitas, namun lebih dari itu juga mengingatkan kita semua tentang arti penting kebersamaan, berharganya gotong royong, dan mulianya sikap sabar dan ikhlas," tutur Ning Ita.

Ia juga mengajak semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan 5M secara disiplin serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, berikhtiar semampu mungkin dalam menghadapi Pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Baca juga:
Jadwal Layanan Publik di Mojokerto Selama Ramadan, Pj Wali Kota: Tetap Normal

Senada dengan Ning Ita, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dalam tausiahnya yang disampaikan secara virtual, bahwa Covid-19 adalah wabah yang bisa menimpa semua orang tanpa pandang bulu. Dan untuk menghadapi wabah ini diperlukan tidak hanya ikhtiar lahir tetapi juga ikhtiar batin.

"Allah akan menguji hambanya dengan rasa was-was, khawatir, takut. Jika kita takut dengan corona maka kita juga harus takut dengan penciptanya corona, yaitu Allah SWT," pungkasnya.