Pixel Codejatimnow.com

Peringatan Nuzulul Quran, Bupati Ipuk Beri Bantuan Usaha Produktif ke Hafidzah

Editor : Redaksi  

jatimnow.com - Peringatan Nuzulul Quran oleh Pemkab Banyuwangi diisi dengan khataman akbar dan upaya memberdayakan para hafidzah (perempuan penghafal Alquran). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyerahkan bantuan usaha kepada para hafidzah terpilih.

Bupati Ipuk menyampaikan terima kasihnya kepada para penghafal Al-Quran yang berada di bawah binaan Jamiyyah Hifdzil Quran (JHQ) Banyuwangi.

"Terima kasih sudah menjaga Banyuwangi dengan doa-doa terbaik yang ibu-ibu panjatkan. Tolong terus doakan kami agar diberi kekuatan dan kelancaran memimpin Banyuwangi, mampu membawa kebaikan bagi banyak orang," ujar Ipuk dalam siaran pers ke redaksi, Jumat (30/1/2021).

"Bantuan usaha ini tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan pengobanan dan doa tulus ibu-ibu semua. Mudah-mudahan bisa membantu perekonomian keluarga, utamanya di masa pandemi ini," papar Ipuk.

Dia mengatakan, Pemkab Banyuwangi akan menyiapkan alokasi bantuan usaha untuk hafidzah secara lebih besar lagi ke depan. Termasuk di dalamnya ada bantuan alat usaha dan berbagai pelatihan.

"Saya akan alokasikan nanti di perubahan anggaran untuk pemberdayaan ekonomi para hafidz dan hafidzah. Sekaligus bagian dari pemulihan ekonomi. Tentu juga untuk para pegiat keagamaan lintas agama," jelas Ipuk yang baru dilantik pada 26 Februari lalu.

Salah seorang hafidzah asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Anis Fathonah (60), mengatakan, bantuan usaha akan digunakan untuk membeli bibit sayuran.

"Ini sangat membantu sekali,” kata Anis.

Anis bersama suaminya, Ahmad Rohani mengurus sepetak lahan milik orang tuanya. Lahan itu ditanami padi dan beberapa jenis sayuran. Hasil sayurannya biasanya dijual Anis ke Pasar Bagorejo.

Baca juga:
100 Seniman dan Budayawan di Banyuwangi Terima Tali Asih

Pengurus JHQ Banyuwangi merasa bersyukur, para hafidzah binaannya mendapatkan bantuan usaha senilai Rp 50 juta.

"Terharu melihat beliau-beliau menerima bantuan usaha. Sebab memang ada beberapa yang bekerja sebagai buruh tani, buruh cuci, berjualan jajanan cilok, bahkan ada janda yang memiliki putra berkebutuhan khusus. Yang patut diacungi jempol, meski hidupnya sederhana, semangat untuk menjaga hafalan Al-Quran tidak pernah kendor," ujar sekretaris JHQ Banyuwangi, Nikmaturrahmah.

Wanita yang akrab disapa Nikmah ini berharap, bantuan usaha tersebut benar-benar bisa dipergunakan sebaik-baiknya.

"Dari awal kami meminta agar bantuan ini bukan untuk konsumtif, melainkan digunakan sebagai modal usaha untuk menaikkan taraf perekonomian,” tutur Nikmah.

Menurut Nikmah, hafidzah yang terpilih untuk mendapatkan bantuan ini telah disurvei langsung oleh pengurus JHQ.

Baca juga:
Pemkab Banyuwangi Geber Lagi Program Sekardadu, Apa Itu?

"Awalnya kami mendapatkan data mereka dari koordinator JHQ di masing-masing wilayah. Setelah itu kami mendatangi rumah mereka, sekaligus untuk silaturahmi dan mengetahui kondisi perekonomian mereka sehari-hari. Nah, ke depannya, setelah mereka mendapatkan bantuan ini, kami akan rutin melakukan pemantauan di lapang untuk melihat sejauh mana bantuan ini berdampak terhadap peningkatan perekonomian mereka," terang Nikmah.

Untuk diketahui, para penghafal Al-Quran ini tersebar di berbagai kecamatan di Banyuwangi. Di bawah binaan JHQ, terdapat kurang lebih 400 hafidzhah dan 200 hafidz.

Sebelum Pandemi Covid-19, mereka rutin melakukan pertemuan setiap triwulan untuk diskusi dan menambah wawasan agamanya. Namun selama pandemi terpaksa mereka tidak melakukan pertemuan, terutama dalam jumlah besar.