Pixel Codejatimnow.com

Pelajar SMA di Kota Probolinggo Jadi Korban Gendam Emak-emak, Ini Modusnya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Korban gendam menunjukkan telah membuat laporan ke polisi
Korban gendam menunjukkan telah membuat laporan ke polisi

jatimnow.com - Nabila Dwi Amalia (18), pelajar SMA di Kota Probolinggo asal Jalan Cempaka Utara, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan mengaku menjadi korban gendam. Korban menyebut pelaku adalah seorang emak-emak yang mengenakan kerudung warna merah muda.

Dalam aksinya, wanita itu memberikan perhiasan gelang imitasi dan memasangkannya ke tangan korban yang kemudian merasa tidak sadar dan menyerahkan motor Honda Beat nopol N 6937 SB kepada pelaku pada Senin (26/4) lalu.

"Saat gelang dipasang saya langsung lemas dan menuruti semua ajakannya. Saya baru tahu kalau gelang yang diberikan pelaku bukan emas setelah datang ke toko perhiasan setelah motor saya dibawa kabur pelaku," kata Nabila, Rabu ( 28/4/2021).

Ia meneruskan, peristiwa itu terjadi saat pelaku datang ke rumahnya dan mengajak korban ke salah satu bank dan diiming imingi dibelikan handphone (Hp).

Saat di bank karena kondisi ramai, pelaku balik arah dan mengajak Nabila ke sebuah konter hp. Saat menawar hp, emak-emak itu kemudian meminjam motor korban.

"Saat menunggu di konter, baru saya sadar dan kemudian menghubungi keluarga," katanya.

Baca juga:
Terjebak di Tengah Brantas, Cinta Pulang, Uang 100 Juta Raib

Ibu korban yang bernama Kartini (48), mengatakan pelaku juga menawarkan pekerjaan agar Nabila menjadi karyawan di tokonya.

"Pelaku itu kenal pertama di warung saya. Ia menawarkan pekerjaan kepada anak saya. Namun saat kejadian, saya kebetulan tidak di rumah hanya anak yang ada," kata Kartini.

Saat berkenalan di warung, pelaku mengaku bernama Nia asal Kabupaten Mojokerto dan menyewa kos di Jalan Mastrip, Kota Probolinggo.

Baca juga:
Kembalinya Cinta, Siswi SMP di Jombang yang Dibawa Kabur Pria Misterius

"Saya tahu namanya saat dia datang ke warung pertama kali bersama temannya," ujarnya sambil menyebut telah melaporkan peristiwa itu ke Polres Probolinggo Kota.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono mengaku belum mengetahui peristiwa itu.

"Belum tahu laporannya. Saya tidak komentar dulu," katanya.