Pixel Codejatimnow.com

Polisi Sebut 14 Orang Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Editor : REPUBLIKA.co.id  Reporter : REPUBLIKA.co.id
Polisi berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar (Foto: ANTARA/Abriawan Abhe via Republika)
Polisi berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar (Foto: ANTARA/Abriawan Abhe via Republika)

jatimnow.com - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan, korban akibat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, ada 14 orang.

Menurut Argo, rata-rata korban menderita luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki akibat ledakan yang terjadi sekitar pukul 10.50 Wita, Minggu (28/3/2021) tersebut.

"Jadi total ada 14 korban. Artinya yang sekarang masih dalam perawatan yang sedang ditangani dokter dan mudah-mudahan bisa kembali untuk yang sakit ringan," ujar Argo dalam konferensi persnya di Mabes Polri.

Argo menambahkan, korban ada yang berasal dari jemaat dan juga petugas keamanan gereja tersebut. Korban mengalami luka akibat serpihan bom dan mayoritas terluka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki. Para korban dirawat di di RS Stella Maris, RS Akademisi dan RS Pelamonia Makassar.

"Rata-rata adalah luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki. Kemudian juga ada yang sekuriti ini ada juga luka di bagian perut dan kepala ini luka," ungkap Argo.

Argo menjelaskan, ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 10.50 Wita di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar. Setelah aparat keamanan mencari informasi lebih lanjut di tempat kejadian perkara (TKP), didapatkan informasi saat kejadian ada dua orang yang berboncengan hendak masuk ke dalam gereja sebelum ledakan terjadi.

Baca juga:
Para Teroris Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Diringkus, Ini Perannya

"Sepeda motor matic yang nopolnya DD 5984 MD, yang diduga dinaiki oleh dua orang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar," jelas Argo.

Argo menerangkan, dari informasi yang didapatkan, mulanya terduga pelaku tersebut akan memasuki pelataran melalui pintu gerbang gereja. Namun kemudian petugas keamanan gereja tersebut mencegah kedua orang itu masuk. Tak lama setelahnya ledakan terjadi.

"Kebetulan jam tersebut adalah sudah selesai daripada kegiatan misa dan kemudian karena melihat banyak yang keluar daripada gereja memang saat ini masih tidak full sesuai dengan prokes kan separuh daripada jemaah yang hadir di gereja itu," tandasnya.

Baca juga:
Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Dipastikan dari Kelompok JAD

 

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id