Pixel Codejatimnow.com

Ratusan Sobat Ambyar Berziarah ke Makam Didi Kempot di Ngawi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Sejumlah sobat ambyar saat berziarah di makam Didi Kempot di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi
Sejumlah sobat ambyar saat berziarah di makam Didi Kempot di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi

jatimnow.com - Ratusan sobat ambyar berziarah ke makam Didi Kempot di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jumat (12/6/2020).

Para sobat ambyar itu berziarah tepat di hari 40 meninggalnya penyanyi dengan julukan The Godfather of Broken Heart tersebut.

Kumalasari, salah satu sobat ambyar dari Walikukun, Widodaren, Ngawi tampak menangis sambil memegang nisan makam Didi Kempot. Dia mengaku sedih karena tak bisa mengantar kepergian sang idolanya saat dimakamkan.

"Beliau meninggal saat saya opname di rumah sakit, jadi tidak bisa bertakziah. Ini baru ada kesempatan ziarah, tepat 40 hari meninggalnya beliau," kata Kumalasari.

Tidak hanya Kumalasari, fans Didi Kempot yang masih berusia 4 tahun bernama Arzen terlihat ikut menangis di pusara Didi Kempot. Sobat ambyar cilik dari Madiun itu ziarah bersama Endang, neneknya.

Baca juga:  Tahlil Sederhana Bakal Digelar saat 40 Hari Meninggalnya Didi Kempot

Meski baru berusia 4 tahun, Endang mengaku cucunya sering menangis jika mendengar lagu Didi Kempot.

"Yang ngajak cucu saya ini, memang senang lagu Didi Kempot yang cendol dawet. Dari tadi sudah nyari di Google mau ke sini," ujar Endang.

Sementara sobat ambyar dari Sragen Indarti mengaku sangat kehilangan sang idola begitu mendengar kepergian Didi Kempot. Dia bersama 7 saudaranya yang juga sobat ambyar sengaja ziarah ke makam Didi Kempot untuk melepaskan kesedihannya karena tidak sempat mengantar kepergian sang idola.

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan ini, Nomor 3 Bikin Khawatir

"Waktu dengar meninggal itu rasanya seperti kehilangan suami. Saya benar-benar sedih," turur Indarti.

Indarti mengaku sempat punya nazar jika Didi Kempot menggelar konser di Sragen dia akan menonton dan akan memeluk sang idola. Namun sebelum keinginannya terwujud, idolanya sudah meninggal.

"Sempat nonton di lapangan Sragen, suami nelepon suruh pulang karena ada hajat saya nggak pulang. Biar dimarahi yang penting bisa nonton Didi Kempot," ungkapnya.

Sebelum dan saat 40 hari meninggalnya Didi Kempot, jumlah sobat ambyar berziarah ke makam Didi Kempot mengalami kenaikan.

Baca juga:
Pilihan Pembaca: Siswi SD Digauli, Pria Mirip Didi Kempot, Mayat di Watesumpak

Ketua Karang Taruna Desa Majasem, Suroto mengatakan, di hari biasa jumlah pengunjung hanya belasan dan ramai di akhir pekan yang mencapai lebih dari 100 sobat ambyar.

"Kalau Hari Minggu bisa lebih 100. Menjelang 40 hari banyak lagi sobat ambyar yang ziarah lebih dari 100 setiap hari," papar Suroto.

Untuk memberikan kenyamanan kepada sobat ambyar yang berziarah, Karang Taruna Desa Majasem melakukan penjagaan dan mengatur keluar masuknya kendaraan para peziarah agar tertib.

"Dulu mas Didi Kempot sering membantu kegiatan pemuda di sini. Ini inisiatif pemuda di sini untuk membantu peziarah agar tertib," pungkasnya.