Pixel Codejatimnow.com

Pandemi Covid-19

Simulasi New Normal Digelar di Sentra Kuliner Banyuwangi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Simulasi New Normal di Sentra Kuliner Pintar, Taman Blambangan, Banyuwangi
Simulasi New Normal di Sentra Kuliner Pintar, Taman Blambangan, Banyuwangi

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus melakukan simulasi di berbagai sektor jelang era normal baru (new normal). Simulasi dimulai dari bidang keagamaan, pelayanan publik hingga pariwisata dan kuliner.

Simulasi itu salah satunya dilakukan di Sentra Kuliner Pintar Taman Blambangan. Tempat ini juga menjadi salah satu ruang terbuka hijau terbesar di Banyuwangi.

"Tim terkait sudah simulasi di sentra kuliner. Protokol kesehatannya ditentukan dan dipraktikkan. Masih ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi. Contoh kecil misalnya pakai face shield tapi diangkat, kemudian masker sebentar-sebentar dicopot," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Kamis (11/6/2020).

"Di masa pandemi ini, pelaku usaha kuliner harus berubah. Karena bukan hanya aspek harga dan rasa lagi yang utama, tapi juga aspek kesehatan. Ini demi kebaikan bersama," tambah Bupati Anas.

Bupati Anas menambahkan, untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik oleh pelaku usaha, Pemkab Banyuwangi akan menerbitkan sertifikat Sesuai 'Protokol Kesehatan' bagi pelaku usaha yang patuh. Sertifikat ini sekaligus sebagai syarat usaha bisa beroperasi.

"Kami ingin memberi jaminan bagi semua konsumen, termasuk siapa pun orang yang datang ke Banyuwangi. Salah satunya dipastikan penerapan protokol kesehatan itu, yang nanti terverifikasi dan disupervisi, sehingga bisa terbit semacam sertifikat standar kepatuhan protokol," paparnya.

"Tapi jika di tengah jalan ada yang tidak patuh, maka sertifikat bisa dicabut dan usaha ditutup. Makanya sekarang terus dilakukan simulasi agar para pengelola usaha bisa mematuhi protokol," sambung Bupati Anas.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Di Sentra Kuliner Pintar Taman Blambangan itu, simulasi dijalankan dengan melibatkan kecamatan dan dinas terkait.

Sejumlah protokol kesehatan yang harus dipenuhi oleh pengelola usaha seperti penggunaan masker semua staf, sarung tangan dan face shield, baik yang berada di pelayanan bagian depan maupun juru masak.

Juga harus menjaga jarak aman antar pengunjung, menyediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer. Serta disinfeksi tempat secara berkala. Pengunjung yang masuk pun dipindai suhu tubuhnya.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Kita cek kelengkapan dari pelayanan sampai juru masak. Kami terus sosialisasi sekaligus simulasi. Dalam 14 hari ke depan dievaluasi, untuk dinilai apakah sukses atau tidak dan bisa diterbitkan sertifikat bagi mereka," ujar Camat Banyuwangi M. Lutfi.

Apabila simulasi sukses, pengelola usaha akan mendapat sertifikat 'Sesuai Protokol Kesehatan'. Selanjutnya usaha tersebut boleh beroperasi.

"Setelah beroperasi akan dievaluasi berkala. Kalau lolos uji boleh lanjut. Kalau tidak sertifikat dicabut dan usaha dilarang beroperasi sampai memperbaiki pelaksanaan SOP," pungkas Lutfi.