Pixel Codejatimnow.com

Inspiratif! Kisah Pedagang Buah di Gresik yang Pantang Menyerah

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Hariyono pedagang buah saat kulakan pepaya di PIOS
Hariyono pedagang buah saat kulakan pepaya di PIOS

jatimnow.com - Siang itu terlihat seorang pria paruh baya serius memilah-milah pepaya di depan lapak buah di sudut Blok B Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS), Senin (1/6/2020).

Meski matahari terik, namun seakan tak dirasakannya. Buah pepaya itu kemudian dimasukan ke dalam rengkek yang terpasang di jok sepeda motornya. Aktivitas itu terus dilakukan hingga hingga rengkeknya penuh dengan buah pepaya.

"Saya pilih yang bagus agar pelanggan tidak kecewa," kata Hariyono salah seorang pedagang yang membeli buah di PIOS.

Hariyono adalah pedagang buah yang kesehariannya mangkal di pasar Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Dirinya mengaku telah menjalani profesi ini selama empat tahun terakhir.

"Saya merasa cocok bekerja seperti ini. Enak gak ada yang merintah. Badan fit ya jualan, kalau pas capek ya istirahat. Kalau sudah kembali fit jualan lagi," ucap pria 55 tahun itu.

Saat ditanya penghasilan, Hariyono berterus terang bila penghasilannya tidak dapat diprediksi. Ada saatnya mendapat untung berlipat, namun ada kalanya juga hanya bisa balik modal.

"Namanya juga dagang. Kadang ramai kadang juga sepi. Bahkan saya pernah empat kali dalam seminggu hanya bisa balik modal. Tapi Alhamdulillah, kalau sampai rugi belum pernah," ungkap ayah dua anak itu kepada jatimnow.com.

Baca juga:
Kampung Edukasi Antar Pemuda Lamongan Juarai Wirausaha Berprestasi Kemenpora

Mantan buruh bangunan tersebut itu menyebut jika dalam sekali kulakan di PIOS dirinya butuh modal sekitar Rp 300 ribu hingga 500 ribu.

Biasanya selepas Salat Duhur dirinya sudah berada di PIOS untuk berburu berbagai macam buah untuk dijual keesokan paginya di Pasar Benjeng.

Meski penghasilannya tidak menentu, namun Hariyono mengaku dirinya selalu menikmati apapun dan berapapun yang didapat dari jerih payahnya berjualan buah. Baginya ini adalah anugerah dari Tuhan yang wajib disyukuri.

"Proses hidup seseorang berbeda-beda. Tapi prinsip hidup saya tidak boleh menyerah. Hidup harus tetap semangat," pungkasnya.

Baca juga:
Berjualan Bakso Tak Halangi Hesti Raih Gelar Sarjana dengan Beasiswa Penuh Untag Surabaya

 

Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com