Pixel Codejatimnow.com

RS Unair Rawat 236 Pasien Corona, 205 Diantaranya asal Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito Zain Ahmad
Ilustrasi pasien Covid-19 (Foto: MgIT03)
Ilustrasi pasien Covid-19 (Foto: MgIT03)

jatimnow.com - Jumlah pasien Virus Corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI), sub rawat spesialis Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, sebanyak 236. Dari jumlah itu, 205 di antaranya warga Surabaya.

Juru Bicara (Jubir) Tim Satuan Tugas (Satgas) Corona RSUA dr Alfian Nur Rosyid mengatakan bahwa pada Jumat (15/5/2020), pasien Covid-19 yang dirawat di RSKI sebanyak 205 orang ber-KTP Surabaya atau 86,7 persen dari jumlah total pasien. Sisanya adalah pasien asal berbagai daerah di Jatim.

"Kasus yang ditangani di RSKI RS Unair mayoritas penduduk Surabaya dan tidak benar bahwa RS Unair tidak memprioritaskan pasien dari Surabaya," ungkap Alfian saat dihubungi jatimnow.com, Sabtu (16/5/2020).

"Di RS Unair memang kebanyakan yang datang warga Surabaya. Tapi pasien dari mana pun, selama membutuhkan perawatan, maka akan diterima selama masih tersedia tempat tidur. Tidak boleh membedakan suku, agama, jenis kelamin, asal daerah dan lainnya," jelasnya.

dr Alfian menambahkan, dari data yang dipublikasikan pihak rumah sakit terkait asal tempat tinggal pasien, menunjukkan bahwa masih banyak kasus yang ada pada penduduk Surabaya. Beberapa di antaranya masih di rumah dan mungkin tidak menyadari sakit atau mereka anggap ringan.

"Mungkin suatu saat akan memberat dan perlu RS. Sementara RS rujukan penuh semuanya," ungkapnya.

Dengan jumlah pasien yang ada saat ini, dr Alfian menyatakan kamar perawatan di RS Unair penuh. Saat ini, RS Unair menerapkan pemisahaan perawatan Covid-19 khusus di RSKI. Sementara untuk rawat inap dan rawat jalan RS Unair diperuntukkan bagi pasien non Covid-19 seperti semula.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Saat ini ditambah berapapun kamar, RS rujukan se-Surabaya mengeluhkan tidak mampu menerima pasien lagi terkait Covid-19 termasuk di RSKI," tegasnya.

Selain ruangan, jumlah tenaga kesehatan (nakes) di sana juga terbatas. Dengan jumlah pasien yang dilayani terus bertambah, menyebabkan beban kerja tenaga kesehatan juga meningkat.

"Ini tidak baik untuk pelayanan dan keselamatan pasien serta keselamatan nakes. Jam kerja makin lama dan tugas pekerjaan makin padat," tandas dokter spesialis paru-paru ini.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Mulai Maret hingga 15 Mei 2020, pasien Covid-19 yang masih dirawat di RSKI yaitu dari Surabaya sebanyak 205 atau 86,7 persen. Kemudian Sidoarjo 8 dan Malang 3 pasien.

Kemudian masing-masing 2 pasien dari Jombang, Nganjuk, Kediri, Tuban, Pasuruan, Blitar serta masing-masing 1 pasien dari Madiun, Magetan, Jember, Tulungagung, Lumajang, Mojokerto, Bojonegoro dan Cilegon.