Pixel Codejatimnow.com

Perusahaan Konveksi di Banyuwangi Alih Produksi Masker Imbas Corona

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
UMKM konveksi di Banyuwangi yang kini produksi masker
UMKM konveksi di Banyuwangi yang kini produksi masker

jatimnow.com - Kebutuhan masker yang meningkat akibat pandemi Covid-19, UMKM konveksi Banyuwangi memproduksi ribuan masker kain yang bisa dicuci ulang.

Salah satu UMKM konveksi yang memproduksi masker, adalah Hady Konveksi, yang terletak di Desa Jelun, Kecamatan Licin. Mampu memproduksi 2000 masker dan laris diserbu pembeli.

Pemilik konveksi, Hady mengaku, mulai memproduksi masker pada dua minggu terakhir. Usaha ini dilakukan untuk menyiasati produksi kaos konveksinya yang turun drastis akibat pandemi virus corona.

"Biasanya kami memproduksi kaos yang dipesan oleh toko oleh-oleh di sekitar Banyuwangi, tapi sejak banyak toko yang tutup karena adanya corona, kami putar otak dengan memproduksi masker," kata Hady.

Masker buatannya itu dari bahan kaos. Dalam sehari mampu memproduksi hingga 300 masker. Masker tersebut, kata Hady, dijual Rp 5 ribu per lembar. Namun untuk reseller bisa lebih murah, dengan pembelian minimum satu lusin.

"Setiap hari kami memproduksi bisa sampai 300 buah. Semua sudah ada yang mengambil, baik oleh konsumen langsung atau dijual lagi oleh reseller," katanya.

Baca juga:
Naik Kereta Api Kini Tidak Wajib Pakai Masker, Simak Penjelasan Daop 7 Madiun

Selain memproduksi masker, konveksi Hady juga menjadi salah satu UMKM yang digandeng pemerintah daerah membuat pakaian Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang supervisinya dari Dinas Kesehatan.

Selain UMKM, Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi juga memproduksi ribuan masker berbahan kain yang dibagikan gratis bagi warga.

Kepala BLK Banyuwangi, Rusman mengatakan, pembuatan masker oleh BLK itu untuk berpartisipasi dalam penanganan wabah virus Covid-19.

Baca juga:
Info Rek! Umrah Makin Nyaman, Arab Saudi Izinkan Buka Masker di Ruang Terbuka

"Semua BLK di bawah UPTD Kemnaker diminta untuk memproduksi produk yang saat ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat tapi langka, seperti masker. Produksinya diutamakan untuk memenuhi kebutuhan daerah masing-masing," kata Rusman.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan masker adalah bahan katun oxford. Bahan ini dinilai punya kelebihan cukup tebal tapi tetap nyaman dipakai. Sebelum diproses, bahan tersebut telah dicuci dan disterilkan terlebih dahulu.

"Meskipun ini bukan masker bedah, namun masker kain ini bisa meminimalisir penularan virus Covid-19. Minggu lalu sudah kami tuntaskan 2000 masker dan salah satunya, kami serahkan ke Pemkab," pungkas Rusman.