jatimnow.com - Jalur pendakian Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang berada di Kabupaten Pasuruan, Malang, Batu dan Mojokerto ditutup sementara.
Penutupan jalur pendakian tersebut karena cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Jatim.
Kepala UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan jika sesuai prediksi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, prediksi cuaca ekstrem akan terus berlanjut hingga Jumat (10/1/2019).
"Pos pendakian ditutup sejak 2 Januari karena prediksi BMKG, cuaca esktrem sampai tanggal 10 Januari akan melanda Jatim," katanya, Selasa (7/1/2020).
Ia menyebut, ada empat jalur pos pendakian yang harus dilalui untuk mendaki Gunung Arjuno dan Gunung Welirang. Empat pos itu adalah Pos Tretes, Pos Tambaksari, Pos Lawang dan Pos Batu.
Sedangkan untuk Gunung Anjasmoro yang masuk ikut wilayah administratif Kabupaten Jombang, Mojokerto dan Batu, tidak ada pos pendakiannya.
Baca juga:
KBS dan WBL Cerah, Cek Prakiraan Cuaca 16 Wisata di Jatim Minggu 14 April
Kalau pun ada, dikatakan Ahmad Wahyudi jika pos pendakian tersebut tidak resmi alias ilegal.
"Soalnya memang kita tidak ingin (Gunung Anjasmoro) itu dibuka jadi tempat pendakian. Soalnya khawatir rusak. Kita ingin mempertahankan keutuhannya," tegasnya.
Nanti setelah tanggal 10 Januari tidak seluruh pos pendakian dibuka kembali. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil rilis kondisi cuaca dari BMKG dan evaluasi kondisi cuaca di gunung.
Baca juga:
Peringatan Dini BMKG di Jatim Minggu 14 April: Karesidenan Madiun Wajib Waspada
"Kalau ada rilis yang misalnya sudah ini lagi (normal lagi), ya kita akan lihat juga, evaluasi," tegasnya.
Ia menyebut, ada satu Gunung di wilayah Tahura Raden Soerjo yang masih dibuka pos pendakiannya yaitu Gunung Pundak yang berada di Desa Celaket, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
"Kalau Gunung Pundak sendiri itu, pendakian kecil. Masih dibuka. Kalau sewaktu-waktu ada cuaca ekstrim kita gampang nyetopnya," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-22790-cuaca-ekstrem-jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan-welirang-ditutup
