Pixel Codejatimnow.com

Obat Asam Urat dan Diabetes Efektif Atasi Penyakit Jantung

Editor : REPUBLIKA.co.id  Reporter : REPUBLIKA.co.id
Ilustrasi obatan-obatan (Foto: pixabay)
Ilustrasi obatan-obatan (Foto: pixabay)

jatimnow.com - Sejumlah penelitian terbaru di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa masalah jantung bisa diatasi dengan menggunakan obat-obatan untuk penyakit lain. Obat-obatan itu memberikan cara baru dalam mengatasi penyakit jantung, selain obat yang sudah biasa digunakan untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

Salah satunya hasil riset dipaparkan di American Heart Association di Philadelphia pada Senin (18/11/2019). Studi itu menemukan bahwa orang yang selamat dari serangan jantung mendapatkan manfaat dari obat yang telah lama digunakan untuk mengatasi asam urat. Beberapa obat eksperimental juga menunjukkan kemampuannya mengganggu gen yang merusak jantung tanpa memodifikasi gen itu sendiri.

"Ada banyak kegembiraan (dari sejumlah temuan)," kata Dr Karol Watson dari University of California, Los Angeles, Amerika Serika.

Sementara itu, dr Daniel Rader dari University of Pennsylvania mengatakan, obat-obatan itu bisa menyerang akar penyebab penyakit tanpa merusak gen. Sedangkan terapi gen, yang telah dieksplorasi oleh sejumlah ilmuwan sebelumnya, menyerang akar penyakit, tapi juga merusak gen.

Obat-obatan itu, menurut Rader, bekerja dengan memblokir pesan yang diberikan gen kepada sel untuk membuat protein yang dapat membahayakan, seperti membuat kolesterol menumpuk. Beberapa obat 'gangguan RNA' sebelumnya sudah disetujui untuk mengatasi penyakit lain dan kini ditargetkan juga untuk mengatasi penyakit jantung.

Baca juga:
Berikut 3 Gagasan PKS Jatim: Pangan, Sehat, dan Kerja

Salah satu obat yang telah diuji sejauh ini dan menunjukkan hasil signifikan adalah inclisiran yang diuji pada 1.561 responden. Mereka mengidap penyakit jantung akibat adanya penyumbatan arteri oleh kolesterol jahat, meski telah mengkonsumsi obat-obatan standar.

Mereka diberi suntikan inclisiran saat pertama kali jadi subjek penelitian. Lalu tiga bulan kemudian dan selanjutnya setiap enam bulan. Hasilnya, obat itu menurunkan kolesterol jahat sebesar 56 persen tanpa efek samping yang serius.

 

Baca juga:
Hari Kesehatan Nasional, Pj Wali Kota Malang Minta Jajarannya Jaga Komitmen Pembangunan Kesehatan

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id