Pixel Codejatimnow.com

Polisi Selidiki Akun Anak Jual Ibu yang Viral di Media Sosial Blitar

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : CF Glorian
Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono tunjukkan akun yang viral karena menawarkan ibunya untuk dijual
Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono tunjukkan akun yang viral karena menawarkan ibunya untuk dijual

jatimnow.com - Sebuah akun Friska Meila Anastasya viral di media sosial (medsos) Facebook. Akun tersebut menjadi perbincangan setelah menawarkan ibunya untuk dijual.

Salinan atau screenshoot status Facebook ini viral dan diunggah di berbagai akun media sosial termasuk Instagram dan Twitter. Viralnya status tersebut memancing polisi untuk melakukan patroli cyber.

"Dari patroli cyber anggota kami menemukan akun tersebut dan sempat viral. Kami sedang selidiki," kata Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Kamis (17/10/2019).

Dari hasil salinan layar yang diterima jatimnow.com, akun tersebut menulis status menjual sang ibu yang diunggah pada tanggal 11 Oktober 2019 dengan tulisan "Dijual, ibu penyakitan. Harga 10.000 saja. Yang minat silahkan datang ke Blitar, (dan seterusnya)."

Baca juga:
Anak Gorok Ibu di Jember Diduga Depresi Usai Bercerai dengan Istri

Selain menjual sang ibu, akun tersebut juga sempat menyamakan ibunya dengan hewan. Dalam tampilannya, akun tersebut memiliki foto profil seorang wanita berambut lurus dan sempat sekali berganti foto profil.

Tidak hanya itu, akun Friska Meila Anastasya juga menulis status panjang yang isinya menghujam sang ibu. Bahkan ia juga mempertanyakan pengorbanan nyawa sang ibu ketika dirinya dilahirkan.

Baca juga:
Digorok Anaknya Saat Tidur, Ibu di Jember Jalani Operasi

Setelah viral, kemudian muncul kembali dengan status klarifikasi. Dan tidak lama kemudian akun tersebut hilang dan tidak bisa diakses, diduga telah dihapus. Sementara polisi juga mempertanyakan klarifikasi yang dilakukan oleh akun tersebut.

"Klarifikasi yang mana? Sewaktu kami cari akun tersebut sudah tidak ada kemungkinan dihapus oleh yang bersangkutan. Namun saya sudah perintahkan anggota untuk mencari atau profiling," ungkap Heri.