Pixel Codejatimnow.com

Bangun Asrama Mahasiswa Nusantara di Jatim, Ini Harapan Khofifah

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
Gubernur Khofifah/ foto dokumen
Gubernur Khofifah/ foto dokumen

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berencana membuat Asrama Mahasiswa Nusantara.

Khofifah mengatakan rencana tersebut berasal dari pertemuan antara Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah dan beberapa OPD setelah berunding.

"Jadi tadi setelah apel saya cocokkan bersama Pak Wagub, Sekda, dan beberapa OPD," ujar Khofifah, Senin (19/8) malam.

Khofifah berencana akan meminta izin kepada mahasiswa di Jatim agar setuju dengan rencana itu. Apabila setuju nanti akan disiapkan beberapa plot bagi mahasiswa dari berbagai daerah.

"Bagaimana kalau kita siapkan Asrama Mahasiswa Nusantara dengan meminta keikhlasan mahasiswa Jatim. Karena kalau kita ingin menyiapkan maka akan siapkan plot Papua berapa, Kalimantan berapa, Sulawesi berapa," kata Khofifah.

Dibentuknya asrama ini juga sebagai bentuk komitmen untuk mempersatukan para mahasiswa seluruh Indonesia agar bisa guyub dan rukun sesama.

"Jadi ini sebenarnya memori kita semua. Bagaimana sebetulnya Jong Java, Jong Celebes, Jong Borneo, itu semua mereka kemudian mengikrarkan dirinya. Mengikatkan dirinya untuk bersama-sama mengikatkan komitmen untuk inilah tumpah darah kita Indonesia," lanjutnya.

Baca juga:
Kisah Mahasiswa Unair Lebaran dan Puasa di Yunani, Demi Apa?

Menurut Khofifah, dengan beragam suku dan bahasa serta adat istiadat nantinya akan menimbulkan sikap toleransi. Di situlah nantinya akan muncul pemahaman, kepercayaan dan menghargai sesama diantara mereka yang berasal dari berbagai daerah.

"Kami punya bahasa Indonesia dan seterusnya. Maka yang ada di dalam diri mereka adalah bagaimana mereka menjadi Indonesia, dengan beragam suku, beragam bahasa, dan beragam adat istiadat dan akhirnya tepo selironya akan muncul. Disitulah muncul understanding, trust, dan respect diantara mereka yang berasal dari berbagai daerah," jelasnya.

Munculnya pemahaman, lanjut Khofifah, dirasa penting karena akan terjalin kepercayaan dan tidak mudah untuk terpancing. Munculnya isu-isu hoaks akan mudah terverifikasi dan klarifikasi antar sesama.

Baca juga:
Pria di Kota Malang Masuk Kos Mahasiswa lalu Curi Laptop

"Saling bergandengan tangan semua kita ajak untuk bergandengan tangan, saling memunculkan understanding. Jadi persuadaran yang sejati memang harus dibangun diatas kesalingan itu, saling memahami, saling mempercayai dan saling menghormati. Nah upaya-upaya ini harus terus kita lakukan, karena sangat mungkin terdistorsi oleh satu dan lain hal," tutup Khofifah.