Pixel Codejatimnow.com

Densus 88 Ringkus Teroris Pentolan Jamaah Islamiyah Indonesia

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : LKBN Antara Ahmad Fauzani
Penangkapan terduga teroris di Surabaya beberapa waktu lalu/ Foto: Dok. jatimnow.com
Penangkapan terduga teroris di Surabaya beberapa waktu lalu/ Foto: Dok. jatimnow.com

jatimnow.com - Densus 88 Antiteror menangkap seorang teroris yang merupakan salah satu pentolan Jamaah Islamiyah (JI) yang sejak tahun 2000 memiliki peran besar dalam sederet aksi teror bom di Indonesia. Teroris itu berinisial PW (45) alias Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arif alias Ahmad Fauzi Utomo.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri (Karo Penmas) Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Densus 88 Antiteror menangkap PW di Hotel Adaya, Jalan Raya Kranggan, Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (29/6/2019).

Menurut Dedi, PW diketahui memegang posisi penting bidang intelijen dalam struktur organisasi JI pada sekitar tahun 2000-an. Kemudian PW menjabat sebagai amir JI setelah organisasi tersebut dibubarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Setelah JI dinyatakan dibubarkan, dia dibaiat sebagai amir (pemimpin) JI di Indonesia," kata Dedi, Senin (1/7/2019).

PW memiliki rekam jejak panjang dalam berbagai kasus terorisme dan kerusuhan di tanah air.

"Mulai dari kasus bom Bali, bom natal, bom di Kedubes Australia dan yang bersangkutan aktif saat terjadi kerusuhan di Poso dari tahun 2005 sampai 2007," katanya lagi.

Diduga, PW memiliki kedekatan dengan gembong teroris asal Malaysia, Noordin M Top. PW merupakan jebolan pelatihan militer di Moro, Filipina pada tahun 2000. PW menyandang gelar S1 Teknik Sipil di salah satu universitas ternama di Jawa Tengah.

Baca juga:
Dari Cikeas Bogor, Napiter Asal Gresik dan Malang Dipindah ke Kediri

"Yang bersangkutan punya kompetensi merakit bom, kemampuan intelijen dan kemampuan militer lainnya, sehingga dia dibaiat sebagai pimpinan JI," jelas Dedi.

Selain itu, PW telah mengirim orang-orang rekrutan ke Suriah untuk menjadi jihadis. Orang-orang rekrutannya tersebut rata-rata memiliki kemampuan intelijen dan militer serta mampu merakit bom. Diduga ada enam kali pemberangkatan para calon jihadis ke Suriah dalam rentang 2013-2018.

"Sebagian besar dari enam gelombang yang berangkat ke Suriah dan kembali ke Indonesia pada Mei (2019) sudah ditangkap, antara lain (penangkapan) di Jateng yang menyusup ke jaringan Jateng maupun Jatim," bebernya.

Masih kata Dedi, PW bersama jaringannya di Indonesia sedang menyusun kekuatan di bawah naungan Al Qaeda. Selain itu, PW juga menjalin komunikasi dengan jaringan teroris di Filipina serta pecahan kelompok Al Qaeda di Pakistan dan Afghanistan.

Baca juga:
Muazin Musala di Tulungagung Ditangkap Tim Densus 88, Begini Kata Warga

"Jaringan JI ini memang belum melakukan rencana aksi terorismenya di Indonesia. Tapi mereka saat ini sedang membangun kekuatan, tujuannya untuk membangun khilafah," ulasnya.

Tak hanya PW, Densus 88 juga menangkap istri PW yaitu MY dan orang kepercayaan PW yakni BS. Ketiganya ditangkap di lokasi yang sama dengan penangkapan PW. BS berperan sebagai penghubung PW dengan orang-orang yang direkrut.

Kemudian, Densus 88 menangkap Abd di Perumahan Griya Syariah, Kebalen, Bekasi pada Minggu (30/6/2019). Abd juga merupakan orang kepercayaan PW. Di hari yang sama di Ponorogo, Jatim, Densus 88 menciduk BT alias Haedar alias Deni alias Gani yang memiliki peran sebagai penasihat PW dan penggerak JI wilayah Jatim.