Pixel Codejatimnow.com

Angkat Tesis Asian Games, Mantan Ketua HIPMI: Jatim Berkelas Dunia

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Jajeli Rois
Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, M. Ali Affandi
Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, M. Ali Affandi

jatimnow.com - Kesuksesan Asian Games 2018 yang diikuti 45 negara menarik perhatian Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, M. Ali Affandi untuk diteliti.

Andi, sapaan akrabnya, pun meriset dan menuangkannya dalam tesis hingga meraih gelar Magister Manajemen Teknologi (MMT) dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

"Daerah-daerah se-Indonesia bisa menjadikan kesuksesan Asian Games sebagai sarana belajar untuk mengkreasi event yang bisa memberi dampak ke ekonomi lokal," ujar Andi seusai wisuda ITS ke-119 di Surabaya, Minggu (17/3/2019).

"Termasuk bagi Jatim, sangat berpotensi jadi destinasi meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) dan mega event mulai sport hingga musik. Bukan hanya di level nasional, tapi internasional," imbuhnya.

Menurut dia, perhatian ke sektor MICE dan event sangat relevan dalam kondisi saat ini, di mana leisure economy menghadapi tantangan berat dengan lonjakan harga tiket pesawat. Selain itu, kondisi ekonomi belum pulih dan beratnya tantangan global.

"Industri MICE dan event bisa menjadi pengungkit di tengah kompetisi itu. Saya kira Jatim punya keunggulan komparatif dan kompetitif di sektor ini, tinggal dioptimalkan saja," papar putera Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattaliti ini.

Mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim itu menulis tesis 'Faktor-Faktor yang Memengaruhi Niat Paritisipasi Milenial dalam Mega Event Project Asian Games 2018'. Andi lulus dengan IPK tertinggi di jurusan MMT, yaitu 3,97.

Berdasarkan hasil penelitian Andi, salah satu kunci sukses Asian Games adalah keterlibatan generasi milenial. Mereka berbondong-bondong berpartisipasi di ajang tersebut.

Andi meneliti dengan pendekatan 'Extended Theory of Planned Behavior' yang meriset berbagai faktor dari kaum milenial, seperti sikap terhadap iklan dan event Asian Games, subjective norms, perceived behavior control, advertising creativity, dan keterlibatan.

"Saya meneliti bagaimana praktik manajemen international sport event untuk menggaet perhatian milenial. Ditinjau dari perspektif manajemen proyek dan pemasaran," jelas pengusaha berbagai sektor bisnis ini.

Andi menyarankan agar para pengambil kebijakan di seluruh Jatim tak ragu menjadikan MICE dan event sebagai pengungkit ekonomi. Selama ini, MICE dan event raksasa hanya berpusat di Jakarta dan Bali.

Bahkan, banyak ajang MICE dan event diambil Palembang. Padahal, potensi industri MICE sangat besar. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, mencapai Rp25 triliun per tahun dan mampu membuka 300.000 lapangan kerja.

Baca juga:
Mahaiswa ITS Gagas Modifikasi Aspal dari Limbah Lumpur dan Kelapa Sawit