Pixel Codejatimnow.com

PBNU Minta PKB Jujur soal Dana Rp300 Miliar untuk Nahdliyin di Jatim

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur). (Foto: Dok. jatimnowcom)
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur). (Foto: Dok. jatimnowcom)

Surabaya - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) meminta kejujuran tentang asal dan muasal dana yang diberikan PKB kepada warga Nahdliyin di Jawa Timur.

"Duitnya itu kan duitnya pemerintah, ya disampaikan dengan jujur. Kalau gini kan jadi tertawaan orang," ucap Gus Fahrur kepada jatimnow.com, Rabu (25/5/2022).

Ia menilai, PKB telalu berlebihan mengklaim dana tersebut adalah sumbangan PKB. Karena sesungguhnya merupakan dana APBD Pemprov Jatim, dan dalam proses pembahasan melibatkan semua jajaran fraksi di DPRD jatim.

"Istilahnya mereka hanya mengawal proposal lah. Ya itu gimmick saja, saya kira harus transparan saja bahwa itu duitnya Pemerintah. Yang diajukan melalui Fraksi PKB, gitukan jelas," tegas Pengasuh Ponpes An-Nur, Malang itu.

Baca Juga: Kesaksian Kader Gerindra di Balik Sumbangan PKB Rp300 Miliar untuk NU di Jatim

Baca juga:
DPRD Surabaya Ingin Beasiswa Pemuda Tangguh Dimanfaatkan Secara Maksimal

Gus Fahrur menegaskan, selain PKB mayoritas partai lainnya juga ikut campur dalam upaya pencairan dana yang ia namai 'dana konstituen' itu. Yang dalam proses realisasinya wajib dikelola oleh warga Jawa Timur.

"Gerindra kan nyari juga, tapi juga nggak dibilang kalau Gerindra nyumbang sekian. Itu kan dana konstituen, jadi sebenarnya mereka itu dari Gubernur dialokasikan atau disebar ke konstituen. Nah, kebetulan konstituennya NU ya diberikan ke NU. Itu kan simbiosis, kantong-kantong suara diberi lah, dan partai apapun pasti ngasih. Saya kira kalau dihitung semua partai juga bisa melakukan itu juga," jelasnya

"Dari proposal, yang mengeluarkan ya Gubernur, bukan duitnya PKB," tandasnya.

Baca juga:
Miris! Dugaan Oknum Anggota DPRD Bojonegoro Doyan Open BO Berakhir Begini di Tangan BK

Sebelumnya, anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim Imam Makruf juga menjadi saksi bahwa dana Rp300 miliar yang diberikan kepada NU di Jatim itu bukan murni uang PKB, melainkan dana APBD Provinsi Jatim.