Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Khofifah Bertekad Tingkatkan Konektivitas Perdagangan Antardaerah

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan misi dagang di Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (24/5/2022).(Foto: Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan misi dagang di Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (24/5/2022).(Foto: Humas Pemprov Jatim)

Bangka Belitung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus melakukan kegiatan misi dagang dan investasi. Hal itu sebagai upaya mempertemukan, memperluas, dan memperkuat perdagangan serta memperluas pasar antardaerah.

Terbaru, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan misi dagang di Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (24/5/2022). Ia didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jatim Drajat Irawan, KADIN, IWAPI, HIPMI, BUMD Jatim dan pelaku usaha dari Jatim. Sementara dari Kepulauan Bangka Belitung diwakili Sekda Kepulauan Bangka Belitung Naziarto, KAFIN, IWAPI, HIPMI serta BUMD Babel serta pelaku usaha lainnya.

Kegiatan misi dagang bertema "Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung" dikemas dalam bentuk Forum Temu Bisnis. Yakni dengan mempertemukan pelaku usaha Jatim dengan pelaku usaha Kepulauan Bangka Belitung, untuk memfasilitasi upaya peningkatan nilai transaksi perdagangan antarprovinsi melalui kesepakatan bisnis.

Total sebanyak 200 pelaku usaha mengikuti kegiatan misi dagang dan investasi. Rinciannya, 56 pelaku usaha asal Jatim dan 117 pelaku usaha dari Bangka Belitung.

Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan misi dagang adalah kegiatan mempertemukan para pelaku usaha/calon penjual (eksportir) dengan para pembeli potensial (buyers) dari Kepulauan Bangka Belitung maupun Jatim. Kegiatan ini berbentuk G-to-B (Government to Business) dan B-to-B (Business to Business).

"Selain itu, misi dagang bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli guna memperlancar arus informasi barang dan pasar. Sehingga dapat terjadi secara lebih kuat dan akurat. Potensi terjadinya kesepakatan bisnis menjadi lebih besar. Menjadi bagian dari penguatan serta memberikan nilai tambah di antara kedua Provinsi," ujar Khofififah dalam siaran pers, Rabu (25/5/2022).

Kegiatan misi dagang dan investasi dibuka pukul 09.00 WIB. Hingga pukul 18.10 WIB, jumlah transaksi misi dagang mencapai total Rp104,5 miliar.

"Ini adalah proses genderang yang ditabuh untuk selanjutnya ada proses yang bisa memberikan keberlanjutan transaksi antara trader dan buyer dari kedua provinsi," ungkapnya.

Jumlah tersebut, masih akan terus bertambah mengingat komoditi yang disediakan terbilang cukup banyak. Merespon hasil menggembirakan tersebut, Khofifah optimistis peningkatan kualitas layanan dan proses pemerintahan bisa memberikan penguatan di masing-masing provinsi untuk diikhtiarkan bersama-sama.

"Tadi, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bangka Belitung sudah bekerja sama dengan Kadin Jatim. Ini akan menjadi pintu masuk proses pendampingan bagi pelaku UMKM di Kepulauan Bangka Belitung. Mengingat KADIN Jatim telah memiliki lembaga pendidikan pendampingan UMKM yang telah tersertifikasi," tuturnya.

Lebih lanjut, upaya untuk memperbaiki kualitas dan mutu produk dari pelaku UMKM. Khofifah menambahkan bahwa Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim saat ini merupakan satu-satunya perwakilan BI yang memiliki lembaga rumah kurasi yang melakukan kurasi atas berbagai produk UMKM.

Baca juga:
Peringatan HKG ke-52, Pj Gubernur Puji Kader PKK Jatim Pikul 10 Program

"Produk-produk itu memang harus dikurasi agar kualitas tetap terjaga meski dikerjakan industri rumahan yang beragam. Jadi tidak sekadar transaksinya berapa nilainya. Tapi bahwa tindak lanjut dari proses misi dagang ini bisa diikuti dengan berbagai prigram ketjasama antara kedua provinsi. Katakanlah kemudian ada rumah kurasi di sini," ucapnya.

Khofifah berharap, penandatanganan MOU kedua provinsi, baik pemerintah dengan pemerintah, institusi dan pengusaha, semuanya dapat berjalan efektif.

"Saya ingin mengundang elemen strategis Kepulauan Bangka Belitung untuk ke depan membahas apa yang bisa dibangun antara Bangka Belitung dengan Jatim," tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan misi dagang tidak sekadar membawa barang. Melainkan berkelanjutan secara strategis ke depan. Sehingga ada penguatan bagi masing-masing SDM, baik di Jatim maupun Bangka Belitung.

"Kalau ada nilai tambah di Jatim, silakan datang. Begitu pula sebaliknya potensi wisata dan kekayaan SDA di Bangka Belitung bisa disambungkan dengan industri di Jatim," tandasnya.

Baca juga:
Halal Bihalal Pejabat Pemprov Jatim, Adhy Karyono: Saatnya Evaluasi Kinerja

Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Khofifah dengan Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili Sekda Kepulauan Bangka Belitung Naziarto. Kemudian, Khofifah bersama Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Ka.OPD Provinsi Jatim dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Antara lain, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bangka Belitung, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, Dinas Kelautan Provinsi Jatim dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bangka Belitung.

Selanjutnya, Dinas Peternakan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, Dinas Perkebunan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, DPMD Provinsi Jatim dengan Dinsos dan PMD Provinsi Bangka Belitung, DPMPTSP Provinsi Jatim dengan DPMPTSP Provinsi Bangka Belitung, BKD Provinsi Jatim dengan BKPSDM Provinsi Bangka Belitung, Badan Pendapatan Provinsi Jatim dengan Badan Keuangan Daerah Provinsi Bangka Belitung, Dinas Komunikasi dan Informartika Provinsi Jatim dengan Dinas Komunikasi dan Informartika Provinsi Bangka Belitung.

Selain itu, beberapa BUMD Provinsi Jatim juga menjalin kerja sama dengan koperasi, BUMD, PT serta CV di Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian jalinan kerja sama antara KADIN Jawa Timur dan KADIN Provinsi Bangka Belitung, IWAPI Jatim dengan IWAPI Bangka Belitung dan HIPMI Jatim dengan HIPMI Provinsi Kepualauan Bangka Belitung.

Di akhir, Khofifah dan Sekda Kepulauan Bangka Belitung Naziarto menyaksikan komitmen transaksi perdagangan antara pelaku usaha Jatim dengan Kepulauan Bangka Belitung. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P Simanjuntak, Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa, Wakil Bupati Bangka Tengah Herri Erfian, Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah, Wakil Bupati Bangka Tengah, para Asisten dan beberapa Kepala OPD Provinsi Jawa Timur terkait serta Pimpinan BUMD.