Pixel Codejatimnow.com

Ramadan Now

Tempe Benguk Berpadu Sambal Kecap, Wajib Dicoba Saat Buka Puasa

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Mita Kusuma
Tempe Benguk khas Ponorogo.(Foto: Mita Kusuma)
Tempe Benguk khas Ponorogo.(Foto: Mita Kusuma)

Ponorogo - Umumnya, tempe terbuat dari kedelai. Tapi tidak dengan tempe benguk khas Ponorogo. Makanan tersebut terbuat dari biji kara. Jadi saat harga kedelai naik, tempe benguk masih tetap eksis. Harganya pun terjangkau.

Salah satu warung penjual tempe benguk ada di Desa Singkil, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Di depan warung terlihat spanduk bertulisan "Padepokan Tempe Benguk". Saat jatimnow.com mengunjungi warung tersebut menjelang Magrib, banyak pembeli yang datang.

"Yang paling laku untuk takjil ya tempe benguk. Ini dari biji kara atau disebut benguk," ujar pemilik warung Pusparini sambil melayani pembeli di Padepokan Tempe Benguk.

Pusparini, penjual tempe benguk di Ponorogo.(Foto: Mita Kusuma)Pusparini, penjual tempe benguk di Ponorogo.(Foto: Mita Kusuma)

Baca juga:
Hore! 2 Warga Dapat Hadiah Motor Gebyar Vaksinasi Ramadan Polres Batu

Pusparini menjual tempe benguk goreng seharga Rp1.000. Ada pula gorengan lainnya, seperti puli goreng dan piya-piya.

"Kalau tempe benguk itu biasanya makannya sama puli. Atau buat takjil dicocol sambal kecap, cocok banget," ucapnya.

Baca juga:
Polisi Berkostum Power Rangers Bagikan Takjil di Jombang, Anak-anak Semringah

Lebih lanjut, Pusparini menambahkan, dalam sehari bisa menghabiskan 3-5 kg benguk atau biji kara. Bahan tersebut diolah menjadi 100-500 bungkus tempe benguk. Proses pembuatannya pun berbeda dengan tempe pada umumnya. Biasanya, proses pembuatan tempe kedelai hanya sehari. Sedangkan tempe benguk proses pembuatannya 3 hari 2 malam.

"Satu hari bisa dapat Rp400 ribu. Bisa juga dapat Rp700 ribu per harinya. Apalagi tahun baru, bisa lebih dari Rp700 ribu," imbuh mantan TKW ini.