Pixel Codejatimnow.com

DPD PPNI Surabaya Siapkan 2 Ribu Nakes Cadangan untuk Percepatan Vaksinasi

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Farizal Tito
2000 Nakes cadangan untuk mem-back up percepatan vaksinasi dan penanganan Covid-19. (Foto: DPD PPNI for jatimnow.com)
2000 Nakes cadangan untuk mem-back up percepatan vaksinasi dan penanganan Covid-19. (Foto: DPD PPNI for jatimnow.com)

Surabaya - Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Surabaya menyiapkan 2 ribu tenaga kesehatan (Nakes) cadangan untuk mem-back up percepatan vaksinasi dan penanganan Covid-19 di Kota Pahlawan ini.

Dua ribu Nakes cadangan itu dambil dari siswa institusi pendikan tingkat akhir dan profesi keperawatan (ners).

Hal itu disampaikan Ns Nuh Huda Mkep, Sp.Kep MB. Ketua DPD PPNI Surabaya periode 2022-2027 usai pelantikan kepengurusannya di Hotel Mercure Grand Mirama, Sabtu (19/2/22).

Acara pelantikan dihadiri Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Nanik Sukristina, SKM.,M.Kes, Ketua DPRD Kota Surabaya Komisi D Khusnul Khotimah dan anggota Dewan Pertimbangan DPD PPNI Kota Surabaya.

"Kedepan kita berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya melalui Dinkes. Pertama-tama yang urgen sekali adalah vaksinasi, baik yang kedua ataupun booster. Ini karena varian Omicron menjadi wabah yang sangat luar biasa dan penyebaran begitu cepat," ujar Huda.

Huda siap menerjunkan seluruh sumber daya di PPNI Surabaya baik yang ada di rumah sakit, Puskesmas dan institusi pendidikan untuk menangani wabah pendemi Covid-19.

Menyinggung peran yang akan diambil PPNI, Huda mengatakan akan jemput bola terjun langsung berkoordinasi dengan Dinkes ke hingga ke wilayah kerja Puskesmas dan tingkat kelurahan yang warganya belum tervaksinasi.

Ditanya soal nakes yang meninggal saat varian Omicron mulai merebak, Huda menyatakan dari Januari-19 Februari 2022, tercatat 13 perawat terpapar dirawat di RS dan 143 isolasi mandiri (isoman).
"Alhamdulillah pada 2022 ini belum ada yang meninggal. Kalau sampai tahun lalu (Juli 2020-Desember 2021) ada 39 perawat yang meninggal akibat Covid-19," paparnya.

Dia meyakini ada pertambahan perawat isoman karena percepatan penyebaran varian Omicron ini. Namun ditegaskan tidak perlu khawatir, pihaknya siap mengerahkan bantuan tenaga kesehatan dari institusi pendidikan.

Baca juga:
Pemkab Ponorogo Usulkan Penerimaan CPNS, Ratusan Formasi Tersedia

Huda mengungkapkan, pihaknya menyiapkan tenaga cadangan dari di institusi pendidikan tingkat akhir atau profesi Ners tingkat akhir. Dirinci ada 10 institusi pendidikan keperawatan di Surabaya dengan asumsi masing-masing 200 orang, sedikitnya ada 2.000 tenaga cadangan yang dikerahkan karena sesuai Permenkes mereka bisa dijadikan volunter bila dibutuhkan.

"Akan kita move membantu Pemkot Surabaya dalam melaksanakan vaksinasi dan penanganan Covid-19. Kami juga sudah berkoordinasi berapa tenaga yang dibutuhkan dan kepastian jumlah tenaga cadangan yang bisa dimobilisasi PPNI," paparnya.

Seiring dengan itu, pihaknya berharap adanya bantuan, dukungan moral dan kesejahteraan perawat dari Pemkot Surabaya. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan di hadapan Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi.

Selama pandemi Covid-19 di Surabaya, Juli 2020 hingga Desember 2021, total ada 1.686 perawat yang terpapar dan 39 meninggal dunia. DPD periode lalu juga memberikan santunan terhadap perawat yang gugur saat menjalankan tugas tangani Covid-1. Kepengurusan periode lalu, total tali asih yang dikeluarkan untuk perawat gugur saat bertugas tangani Covid-19 mencapai Rp 650 jt untuk 33 ahli waris

Baca juga:
428 Pelamar PPPK Pemkab Ponorogo Tak Lulus Seleksi Administrasi

Sementara Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi mengungkapkan keinginannnya bisa melewati masa sulit ledakan ketiga Covid-19 ini, namun ekonomi tetap berjalan. Dengan demikian, artinya masyarakat Surabaya masih bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan, namun penyebaran Covid-19 bisa ditekan dan dikendalikan.

"Konsep ini yang saya terapkan dalam menghadapi ledakan gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron. Roda perekonomian tetap berjalan dengan penyesuaian aturan-aturan dan penegakan protokol kesehatan. Dan, ini menjadi tanggung jawab semua, termasuk PPNI, yang mewadahi para perawat dalam menegakkan prokes," ujar Ery Cahyadi.

Kadinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina, menambahkan, saat ini persebaran Covid-19 varian Omicron sudah merata di wilayah Surabaya. Dia mengharapkan penguatan tenaga medis dari PPNI, terutama di wilayah kelurahan-kelurahan terdekat.

"Kami Berharap penguatan-penguatan dari PPNI di kelurahan-kelurahan terdekat. Saat ini perseberan kasus Covid-19 sudah merata di wilayah Surabaya, mana-mana wilayah merah, hijau atau orange datanya ada di kantor," ujar Nanik Sukristina.