Kisah Rizky, Pemuda Surabaya Ternak Kadal Raup Omzet Puluhan Juta
Editor : Zaki Zubaidi Reporter : Zain Ahmad
Minggu, 23 Jan 2022 13:55 WIB

Muhammad Rizky sedang merawat kadal peliharaannya. (Foto-foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Surabaya - Umumnya, masyarakat merawat binatang piaraan seperti kucing hingga burung. Namun berbeda dengan Muhammad Rizky. Pemuda 25 tahun warga Tenggumung Wetan gang Dukuh No.39, Surabaya ini justru memilih memelihara reptil. Salah satunya ialah kadal.
Rizky, biasa ia dipanggil, mengaku memelihara kadal sejak 2017 lalu. Jenisnya beragam, mulai dari Bearded Dragon, Leopard Gecko, hingga Pogona. Lantaran peliharaannya terus beranak-pinak, ia pun menekuni hingga dijadikan pundi-pundi rupiah.
Sebelum menekuni budidaya kadal, Rizky mengumpulkan banyak referensi. Ia juga menyempatkan diri untuk berguru ke komunitas reptil. Tentunya, perjalanan dia tak selancar jalan tol. Jungkir balik pernah dialaminya. Mulai dari tak bisa berkembang, keracunan, hingga mati.
"Menurut saya hal itu lumrah. Karena saya kan masih merintis dan terbilang masih prematur dalam bisnis ini," katanya kepada jatimnow.com, Minggu (23/1/2022).
Lambat laun, Rizky mulai memahami budidaya kadal. Ia mengaku, perawatan kadal memang perlu perhatian lebih layaknya bayi. Karena, harus dijemur setiap pagi dan menyesuaikan suhu ruangan dengan kondisi tubuhnya.
"Makanannya setiap hari saya kasih jangkrik, kecoa dubia, sorenya bisa diselingi sayuran dan jemur matahari," sebutnya.
Salah satu kedal peliharaan Muhammad Rizky.
Belum lagi, lanjut Rizky, pada proses pengenalan hingga kawin yang terbilang lama. Untuk sepasang kadal membutuhkan waktu sekitar satu bulan agar mau dikawin dan bertelur.
Apabila berhasil, bisa bertelur sampai tiga kali. Sekali bertelur, kadal bisa menghasilkan 15 sampai 20 butir telur dengan prosentase 95 persen.
"Kendalanya itu suhu. Kalau masuk musim dingin itu kayak mogok makanan muntah atau bisa mati tiba-tiba," ungkap Rizky.
Perlahan tapi pasti, usaha Rizky dalam mengembangbiakkan kadal tersebut dilirik kawan dan warga sekitar. Ia pun mulai memasarkan melalui media sosial dan marketplace. Harga yang dibandrol beragam. Mulai Rp600 ribu sampai Rp6 juta per ekor.
"Kalau harga paling murah Rp600 ribu, paling mahal itu jenis Baby dragon, Rp6 juta. Untuk omzet sudah puluhan juta. Belinya bisa lewat Instagram atau online-online lainnya. Bisa juga langsung datang kesini," pungkas Rizky.
Berita Terkait

Peternak Kambing di Mojokerto Ingin Pasar Hewan Dibuka, Ini Jawaban Pemkab
Rabu, 11 Mei 2022 13:49 WIB
Eks Ketua Umum HIPMI Jatim Berbagi Pengalaman dan Strategi Bisnis Cerdas
Sabtu, 23 Apr 2022 07:14 WIB
HIPMI Kota Batu Bakal Maksimalkan Potensi Pertanian, Pariwisata, dan UKM
Jumat, 01 Apr 2022 17:29 WIBBerita Lainnya

Pembangunan Air Mancur Menari di Telaga Ngebel Ponorogo Dimulai Agustus 2022
Jumat, 20 Mei 2022 13:53 WIB
Imbas PMK, Harga Daging di Pasar Tradisional Jombang Turun karena Sepi Pembeli
Jumat, 20 Mei 2022 13:50 WIB
Ratusan Pedagang Sapi dan Ternaknya Demo Tuntut Pasar Kandangan Malang Dibuka
Jumat, 20 Mei 2022 13:32 WIB
Alhamdulillah...527 PNS Gresik Terima SK Kenaikan Pangkat Periode 1 April 2022
Jumat, 20 Mei 2022 13:19 WIB