Pixel Codejatimnow.com

Kisah Rizky, Pemuda Surabaya Ternak Kadal Raup Omzet Puluhan Juta

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
Muhammad Rizky sedang merawat kadal peliharaannya. (Foto-foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Muhammad Rizky sedang merawat kadal peliharaannya. (Foto-foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

Surabaya - Umumnya, masyarakat merawat binatang piaraan seperti kucing hingga burung. Namun berbeda dengan Muhammad Rizky. Pemuda 25 tahun warga Tenggumung Wetan gang Dukuh No.39, Surabaya ini justru memilih memelihara reptil. Salah satunya ialah kadal.

Rizky, biasa ia dipanggil, mengaku memelihara kadal sejak 2017 lalu. Jenisnya beragam, mulai dari Bearded Dragon, Leopard Gecko, hingga Pogona. Lantaran peliharaannya terus beranak-pinak, ia pun menekuni hingga dijadikan pundi-pundi rupiah.

Sebelum menekuni budidaya kadal, Rizky mengumpulkan banyak referensi. Ia juga menyempatkan diri untuk berguru ke komunitas reptil. Tentunya, perjalanan dia tak selancar jalan tol. Jungkir balik pernah dialaminya. Mulai dari tak bisa berkembang, keracunan, hingga mati.

"Menurut saya hal itu lumrah. Karena saya kan masih merintis dan terbilang masih prematur dalam bisnis ini," katanya kepada jatimnow.com, Minggu (23/1/2022).

Lambat laun, Rizky mulai memahami budidaya kadal. Ia mengaku, perawatan kadal memang perlu perhatian lebih layaknya bayi. Karena, harus dijemur setiap pagi dan menyesuaikan suhu ruangan dengan kondisi tubuhnya.

"Makanannya setiap hari saya kasih jangkrik, kecoa dubia, sorenya bisa diselingi sayuran dan jemur matahari," sebutnya.

Baca juga:
Perajin Batu Akik di Trenggalek Sukses Tembus Pasar Internasional

Salah satu kedal peliharaan Muhammad Rizky.Salah satu kedal peliharaan Muhammad Rizky.

Belum lagi, lanjut Rizky, pada proses pengenalan hingga kawin yang terbilang lama. Untuk sepasang kadal membutuhkan waktu sekitar satu bulan agar mau dikawin dan bertelur.

Apabila berhasil, bisa bertelur sampai tiga kali. Sekali bertelur, kadal bisa menghasilkan 15 sampai 20 butir telur dengan prosentase 95 persen.

Baca juga:
Pasar Ikan Hias di Sidoarjo Tak Seramai Masa Pandemi

"Kendalanya itu suhu. Kalau masuk musim dingin itu kayak mogok makanan muntah atau bisa mati tiba-tiba," ungkap Rizky.

Perlahan tapi pasti, usaha Rizky dalam mengembangbiakkan kadal tersebut dilirik kawan dan warga sekitar. Ia pun mulai memasarkan melalui media sosial dan marketplace. Harga yang dibandrol beragam. Mulai Rp600 ribu sampai Rp6 juta per ekor.

"Kalau harga paling murah Rp600 ribu, paling mahal itu jenis Baby dragon, Rp6 juta. Untuk omzet sudah puluhan juta. Belinya bisa lewat Instagram atau online-online lainnya. Bisa juga langsung datang kesini," pungkas Rizky.