Pixel Codejatimnow.com

Siswa SDN 2 Karangpatihan Belajar di UKS, Ini Jawaban Dindik Ponorogo

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Mita Kusuma
SDN 2 Karangpatihan Ponorogo. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
SDN 2 Karangpatihan Ponorogo. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Ponorogo angkat bicara soal siswa SDN 2 Karangpatihan yang belajar di ruang kelas dengan kondisi atap nyaris roboh.

Di sekolah yang berada di Kecamatan Pulung tersebut, setidaknya ada dua ruang kelas yang atapnya ditopang kayu agar tidak roboh menimpa siswa saat mengikuti PTM.

Baca juga: Ruang Kelas SDN 2 Karangpatihan Ponorogo Ambrol, Siswa Mengungsi ke UKS

"Iya kami sudah mengetahui. Tapi memang belum ada alokasi untuk SDN 2 Karangpatihan," ujar kabid pembinaan SD, Dindik Ponorogo, Imam Muschlin, Selasa (18/1/2022).

Imam menyebut, dana alokasi pembangunan atau rehab untuk sekolah menurun. Berbeda dengan alokasi untuk Teknologi Informastika (TIK) yang justru naik.

"Fisik itu hanya Rp 8 M, tahun lalu Rp 16 M berarti turun separuh. Kalau untuk TIK dari Rp 3 M sekarang Rp 11 M," beber Imam.

Baca juga:
Guru SD di Surabaya Digembleng Cara Dampingi Siswa Inklusi

Menurutnya, yang tercover sekarang adalah rehab untuk SDN 2 Temon Ngrayun sebesar Rp 200 juta. Juga untuk SDN 2 Krebet Jambon Rp 500 juta.

"Yang parah memang Krebet 3 kelas," tegasnya.

Tidak menutup kemungkinan jika SDN 2 Karangpatihan rehabnya akan di-cover pada PAK tahun 2022.

Baca juga:
Dinas Pendidikan Kota Batu Gelontor Rp13 Miliar untuk Bosda 2024

"Kami usulkan ya ini. Semoga bisa," pungkasnya.

Sebelumnya, siswa kelas 1 dan 4 SDN 2 Karangpatihan harus belajar bergantian karena kondisi ruang kelas yang tak layak pakai. Siswa kelas 1, bahkan harus berpindah ke ruang UKS untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar.

Sementara siswa kelas 4 yang berjumlah 12 orang, bertahan di ruangan yang sama karena keterbatasan.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.