Pixel Codejatimnow.com

Ning Ita Siap Fasilitasi Modal dan Pemasaran Wirausaha Baru Inkubasi

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memberikan bantuan sarpras kepada wirausahawan baru hasil inkubasi. (Foto: Diskominfo/jatimnow.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memberikan bantuan sarpras kepada wirausahawan baru hasil inkubasi. (Foto: Diskominfo/jatimnow.com)

Mojokerto - Kelompok usaha inkubasi Kota Mojokerto mulai kebanjiran order. Wirausahawan baru binaan pelatihan inkubasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto ini mendapat keuntungan dari usaha baru yang digelutinya.

Salah satu wirausahawan baru inkubasi jajan tradisional non beras, Kiki Agustin mengaku sudah dapat pesanan kue basah untuk acara hajatan.

"Minggu kemarin dapat pesanan kue donat, kroket dan putri ayu untuk hajatan warga. Minggu depan juga ada pesanan lagi juga giat bantuan sarana prasarana (sarpras) program inkubasi usaha oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari," ujar Kiki, Selasa (28/12/2021).

Ibu muda ini menjelaskan, kue yang di produksinya dijual dengan harga variatif, antara Rp2 ribu hingga Rp3 ribu. Ia juga melayani dengan harga dan ukuran sesuai permintaan dari pelanggan.

"Kue basah buatan kita lebih unggul dari sisi rasa dan bentuk, karena saat pelatihan inkubasi kemarin, kita diajari oleh chef dari hotel dan didampingi oleh pendamping dari pemilik usaha kue kenamaan Kota Mojokerto," terangnya.

Hal yang sama juga dikatakan Maksum (45), usahawan baru hasil inkubasi sablon dan printing. Ia mengaku sudah menerima order kaos puluhan biji dari kelompok tani Mojoagung, Jombang.

"Alhamdulillah order sudah mulai banyak yang masuk, ini nanti kita juga akan membuat kaos ikon Kota Mojokerto. Kita akan desain kaos yang ide dan konsepnya kayak Jogger Bali atau Dagadu Jogja. Biar bisa jadi produk souvenir oleh-oleh khas Kota Mojokerto," jelasnya.

Hal serupa juga dikatakan, Maskiyah (50), wirausaha baru dari inkubasi Jamu. Ia mengaku sudah kewalahan menerima pesanan jamu cair dan bubuk instan.

"Paling banyak dipesan dan laku keras masih jamu cair, semisal jamu sinom, kudu laos, kunir, beras kencur dan temulawak. Sehari bisa laku 60-an botol ukuran 350 mililiter," tukasnya.

Ia juga kini melayani pesanan jamu dalam bentuk kablet cepat larut dalam air dengan varian rasa.

Baca juga:
Mas Pj Ajak Tingkatkan Literasi dengan Komolib, Warga Mojokerto Sudah Tahu?

"Tabletnya mirip CDR, jadi bisa langsung larut jika dimasukkan dalam air," tutur warga Jalan Brawijaya, Kelurahan Mentikan.

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengaku senang, wirausahawan baru binaan inkubasi sudah mulai bisa menikmati hasil jerih payahnya.

Ning Ita sapaan akrabnya, juga siap memfasilitasi bantuan modal melalui dana bergulir (dagulir) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang ringan.

"Kalau dapat order dan sudah kuwalahan modal, silahkan ajukan bantuan kredit melalui pendamping masing-masing untuk diajukan ke dinas. Akan kami fasilitasi melalui dagulir serta kredit usaha mikro," jelasnya.

Baca juga:
Mengenal Program Neo Baksos MAK Pemkot Mojokerto

Tak hanya bantuan modal, Ning Ita juga berjanji akan memfasilitasi pemasarannya juga. Ia mengaku sudah menyiapkan dua tempat untuk lokasi penjualan produk-produk inkubasi wirausaha Kota Mojokerto.

"Selain menyiapkan market place untuk penjualan melalui online, kita juga menyediakan dua lokasi strategis untuk jualan. Yakni di Gerai Dekranasda Mall Pelayanan Publik serta Stand UMKM di lantai dua Sunrise Mall," tegasnya.

Ning Ita juga berpesan, para wirausahawan baru inkubasi ini untuk sabar dan istikomah dalam menjalankan usahanya. Karena kunci sukses pengusaha terletak pada dua hal tersebut selain juga harus ulet.

"Pasang surut dalam usaha itu wajar, jangankan yang baru mulai usaha, yang sudah besar dan lama berbisnis pun juga mengalami hal itu. Makanya kuncinya harus sabar dan istikomah," tandasnya.