Pixel Codejatimnow.com

UM Surabaya Kirim 90 Relawan Matana Bantu Pulihkan Pengungsi Erupsi Semeru

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Farizal Tito
Pemberangkatan 90 relawan Matana ke lokasi bencana erupsi Semeru. (Foto: UMSurabaya/jatimnow.com)
Pemberangkatan 90 relawan Matana ke lokasi bencana erupsi Semeru. (Foto: UMSurabaya/jatimnow.com)

Surabaya - Sebanyak 90 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) yang tergabung dalam Mahasiswa Tanggap Bencana (Matana) diberangkatkan sebagai relawan kebencanaan erupsi Gunung Semeru.

Seremonial pelepasan para relawan dilakukan oleh Rektor UM Surabaya Sukadiono, didampingi Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur, Rofi'i; kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Dede Nasrullah di halaman kampus setempat, Senin (20/12/2021).

Kepala LPPM UM Surabaya, Dede Nasrullah menjelaskan, 90 mahasiswa yang lolos telah diseleksi dari 345 pendaftar. Secara teknis akan digunakan model shift untuk pemberangkatan relawan.

"Kami sengaja memberangkatkan hari ini, dan tidak pada di awal bencana dulu. Karena saat ini adalah momentum yang tepat karena terlebih dahulu kami melakukan observasi dan pemetaan. Setelah beberapa minggu lalu para dokter muda UMSurabaya, kini giliran para relawan mahasiswa. Penanganan masalah bencana memang harus sistematis dan terprogram," ujar Dede Nasrullah.

Relawan yang akan diberangkatkan ke Semeru, sebanyak 10 relawan tiap shift-nya dengan durasi selama dua minggu. Hal tersebut dilakukan secara terus menerus dan bertujuan agar aksi ini punya 'nafas panjang'.

"Kami ingin kawal hingga kondisi benar-benar pulih," jelas Dede.

Menurut Dede, selama menjadi relawan, mahasiswa akan menjalankan beberapa tugas seperti di bagian logistik, dapur umum, psikososial, pendidikan, pusat data dan informasi, dan tim kesehatan. Selain itu, setiap relawan akan menuliskan cerita pengalaman mereka selama menjadi relawan dan tugas yang dilakukan.

Baca juga:
UM Surabaya Jadi Tuan Rumah Rakernas, Bakal Dihadiri Tokoh Nasional

"Bagi relawan yang stay di Surabaya dan menunggu giliran untuk berangkat, mereka akan melakukan pemetaan, penggalangan dana dan aksi solidaritas lain guna mensupport rekan-rekannya yang ada di Semeru," tambah Dede.

Sementara itu Rektor UM Surabaya Sukadiono menyatakan, perlunya menjaga ritme kerja relawan tanggap bencana. Karena dikhawatirkan masih butuh bantuan ketika para relawan sudah pulang.

"Upaya pemulihan pasca bencana butuh waktu jangka panjang. Maka saya harapkan melalui program relawan Mahasiswa Tanggap Bencana, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, dan kondisi mereka segera pulih," tandasnya.

Baca juga:
UM Surabaya Buka Prodi Baru S1 Desain Komunikasi Visual

Selain menerjunkan relawan, aksi UM Surabaya kali ini juga membawa bantuan ratusan paket belajar untuk anak. Paket tersebut akan dipergunakan dalam proses pendidikan. UMSurabaya berharap ke depannya bisa mengirim bantuan secara berkala.

"Terutama bantuan dana. Untuk pemberangkatan hari ini ada donasi Rp 35 Juta yang dihimpun oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang akan diserahkan secara sumbolis langsung kepada MDMC Jatim, lembaga yang sejak awal konsentrasi pada masalah bencana," tukas Sukadiono.

Penyerahan bantuan uang tunai untuk pengungsi bencana erupsi Gunung Semeru.Penyerahan bantuan uang tunai untuk pengungsi bencana erupsi Gunung Semeru.