Pixel Codejatimnow.com

Pelajar SMA Ar Rahmah Ponpes Hidayatullah Malang Dibekali Wawasan Kebangsaan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Achmad Titan
Pembukaan Facultative Day SMA Ar Rahmah Pondok Pesantren Hidayatullah. (Foto: Galih Rakasiwi)
Pembukaan Facultative Day SMA Ar Rahmah Pondok Pesantren Hidayatullah. (Foto: Galih Rakasiwi)

Malang - Sebanyak 280 pelajar SMA Ar Rahmah Pondok Pesantren Hidayatullah, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang mengikuti pembekalan wawasan kebangsaan, Rabu (1/12/2021). Kegiatan ini bekerja sama dengan Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) Jawa Timur.

Kepala Sekolah SMA Ar Rahmah, Fahmi Ahmad mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang dikemas dalam Facultative Day. Apalagi mendatang para siswa ini merupakan calon pemimpin. Untuk itu, ia ingin menyiapkan sebaik mungkin.

"Kegiatan ini sebagai upaya cinta tanah air. Pembekalan sejak dini harus terus dipupuk sehingga nanti mereka menjadi generasi yang siap," harapnya.

Menurutnya kegiatan ini rutin dilakukan oleh pihaknya seperti dengan Danramil dan sebagainya. "Namun dalam pembekalan yang disertai dengan outbound baru pertama kalinya," tukasnya.

Ketua DPD Hipakad Jawa Timur, Priyo Effendi berkeinginan melalui kegiatan ini bisa menjadi pegangan para generasi masa depan yang maju dan unggul serta berkarakter, yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan mencintai NKRI.

"Kalian juga harus memiliki kekuatan integritas kepribadian yang Pancasilais, mental yang kokoh, ulet, tegar, dan pantang menyerah, untuk berjuang demi kemajuan bangsa dan negara yang sangat kita cintai bersama," katanya.

Terlebih kualitas generasi muda Indonesia ke depan tidak hanya dituntut memiliki kecerdasan, keterampilan dan kompetitif semata. Namun juga harus diimbangi dengan kualitas mental ideologi Pancasila yang kuat, berakhlak mulia, cinta tanah air, berwawasan kebangsaan, berjiwa nasionalisme dan patriotisme. Serta memiliki semangat bela negara yang tinggi sebagai hal mendasar yang harus dibangun dan dipersiapkan sejak dini.

Baca juga:
Siswa Keluarga Miskin Surabaya Jangan Beli Seragam di Tahun Ajaran Baru

"Penguatan kesadaran bela negara ini harus dimulai sejak usia dini sehingga anak-anak dan generasi muda yang belum terpengaruh akan semakin dikuatkan, agar tidak mudah dipengaruhi oleh ideologi radikal," imbuh dia.

Kesadaran bela negara ini merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari gambar besar strategi pertahanan negara.

Oleh karena itu, Priyo berharap kepada dunia pendidikan di Indonesia tidak hanya mencetak intelektual muda yang cerdas. Tetapi juga mencetak para pemimpin bangsa di masa depan yang memiliki sifat kenegarawanan yaitu yang memiliki kecintaan kepada tanah air, rela berkorban bagi bangsa dan negara, setia kepada Pancasila dan cita-cita negara.

"Sehingga akan terwujud kader-kader pemimpin yang selalu berada di depan dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongannya," tegasnya.

Baca juga:
Pemkot Akan Rehab 40 Gedung Sekolah di Kota Malang Tahun 2024

Ilmu pengetahuan memang faktor penting menjadikan generasi bangsa yang cerdas. Namun, kecerdasan tersebut tidak akan berarti apa-apa, jika tidak diperkaya dengan karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat.

"Ini kegiatan Hipakad di Ar Rahmah yang pertama kalinya. Tidak hanya wawasan kebangsaan kita juga berikan bekal agar mereka menjauhi narkoba," paparnya.