Pixel Codejatimnow.com

Kota Mojokerto Berselawat, Gus Muwafiq Beber Histori Majapahit

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Gus Muwafiq saat berselawat. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Gus Muwafiq saat berselawat. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

Mojokerto - Masjid, musala dan surau di Kota Mojokerto secara serentak mengumandangkan selawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada 12 Rabiul Awal.

Acara yang digelar secara hybrid yaitu luring dan daring ini dikemas dalam tajuk "Kota Mojokerto Bersholawat" bersama Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan KH Ahmad Muwafiq.

Kegiatan berselawat itu juga dihadiri seluruh jajaran Forkopimda, OPD, serta tokoh agama Islam dari MUI, NU, PD Muhammadiyah, PD LDII, PC Muslimat, Aisyiyah, Fatayat, Anshor, IPPNU, serta IPNU.

Kehadiran beragam kelompok organisasi masyarakat dalam kegiatan tersebut tentu saja menunjukkan keberagaman di tengah masyarakat Kota Mojokerto. Namun pemkot berhasil mempersatukan masing-masing kelompok sehingga dapat menciptakan situasi kondusif di tengah masyarakat.

Pesan persatuan juga nampak menjadi bahasan utama dalam mau'idzah hasanah yang dibawakan oleh Gus Muwafiq. Begitu spesial, Gus Muwafiq memaparkan historis Majapahit secara turut, hingga saat ini menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal tersebut diakui oleh sosok Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau yang kerap disapa Ning Ita.

"Kami ingin ke depan beliau kami undang lagi, untuk bicara tentang Majapahit. Hal tersebut sejalan dengan program pembangunan kota Mojokerto yang mengangkat Spirit of Mojopahit," kata Ning Ita dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (22/10/2021).

Baca juga:
Kota Mojokerto Waspadai Cuaca Ekstrem, Ini Pesan Pj Wali Kota Ali Kuncoro

Ning Ita ingin apa yang disampaikan oleh Gus Muwafiq juga dapat dipahami oleh para penerus bangsa, terutama generasi milenial dan Z. Pemkot ingin para anak muda tidak lupa dengan sejarah dan budaya nusantara.

"Kami ingin pahamkan, sebagaimana yang dijelaskan Gus Muwafiq tadi. Majapahit adalah pusat peradaban semuanya. Berbagai perbedaan yang ada dulu dapat disatukan oleh Majapahit. Semangat tersebut harus bisa diteladani untuk masa sekarang dan ke depannya," paparnya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak anak muda yang saat ini lebih bangga dengan budaya-budaya luar, tapi lupa dengan budaya sendiri.

Baca juga:
Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Peduli Ketahanan Pangan 2023, Ning Ita Beri Pesan Begini

Ning Ita juga menekankan bahwa Rasulullah SAW telah meletakkan dasar-dasar bagi umat Islam, yakni rahmatan lil 'alamin. Yang mana hal tersebut sejatinya sejalan dengan spirit Bumi Majapahit, yang saat itu dapat berdiri di atas keberagaman yang ada.

"Dengan meneladani, mengamalkan ajaran Rasul dan memahami spirit Bumi Majapahit, harapannya Kota Mojokerto yang memiliki latar belakang, ras agama bisa tetap rukun, sehingga membantu kelancaran pembangunan baik infrastruktur maupun sumber daya alamnya," pungkasnya. (ADV)

Kota Mojokerto berselawat bersama Gus Muwafiq. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)Kota Mojokerto berselawat bersama Gus Muwafiq. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)