Pixel Codejatimnow.com

Kampung Tangguh di Jatim Disiapkan untuk Pelaksanaan PPKM Mikro

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya saat mengunjungi Kampung Tangguh di Kabupaten Madiun
Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya saat mengunjungi Kampung Tangguh di Kabupaten Madiun

jatimnow.com - Zona merah Covid-19 di Jawa Timur tinggal dua kabupaten dan kota sepanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan.

Sedangkan Bed Occupancy Ratio (BOR) Isolasi saat PPKM dimulai tanggal 11 Januari tercatat 79%, saat ini turun ke angka 55%. BOR ICU semula tercatat 73%, saat ini jadi 67%.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa memang terdapat dampak yang signifikan dalam menekan penyebaran Covid-19 selama PPKM di Jawa Timur.

Atas dasar itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait PPKM Mikro, Pemprov Jatim berkomitmen untuk melaksanakan PPKM Mikro dengan modal sosial yang telah dipupuk sejak 8 bulan lalu, yaitu melalui Satuan Kampung Tangguh.

"Jadi kami berkomitmen melaksanakan PPKM Mikro melalui salah satu embrio yang dimiliki sejak 8 bulan lalu yaitu Kampung Tangguh," terang Gubernur Khofifah di Kampung Tangguh Semeru Desa Ngale, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Minggu (7/2/2021).

Gubernur Khofifah menjelaskan, Kampung Tangguh ini adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, pemerintah kota/kabupaten, perguruan tinggi, untuk menciptakan satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan Covid-19.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya saat mengunjungi Kampung Tangguh di Kabupaten MadiunGubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya saat mengunjungi Kampung Tangguh di Kabupaten Madiun

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Di mana, inovasi ini sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa penanganan Covid-19 harus dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa.

"Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19," tambahnya.

Gubernur Khpfifah menambahkan, kebersamaan dalam pelaksanaan Kampung Tangguh juga akan menciptakan empathy building dan social bonding dalam pelaksanaan PPKM Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi

Untuk diketahui, per tanggal 7 Februari 2021, jumlah Kampung Tangguh yang ada di Jawa Timur mencapai 3.160 dan terus akan bertambah.

Berdasarkan Inmendagri No. 3 Tahun 2021, Jawa Timur termasuk dalam daerah yang mendapatkan instruksi untuk pelakanan PPKM Mikro dengan daerah prioritas Malang Raya, Surabaya Raya dan Madiun Raya. Pemberlakuan PPKM Mikro akan dilaksanakan 9-22 Februari 2021.

"Kami harapkan pelaksanaan PPKM Mikro ini nantinya bisa berjalan lancar di Jatim. Tentunya dengan dukungan seluruh elemen baik TNI, Polri serta masyarakat. Utamanya, dengan terus memperkuat dan memberdayakan keberadaan Kampung Tangguh yang memang sudah kita terapkan di Jatim," pungkasnya.