Pixel Codejatimnow.com

Covid-19 di Surabaya

Derita Sri: Suami Meninggal Positif Covid-19, Tak Dapat Bantuan Pemkot

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Sri Muljani Istiqomah, warga Siwalankerto Tengah, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya
Sri Muljani Istiqomah, warga Siwalankerto Tengah, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya

jatimnow.com - Musibah dialami Sri Muljani Istiqomah (43), warga Siwalankerto Tengah, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya. Baru menikah 6 bulan, Sri sudah ditinggal suaminya meninggal dunia dengan status terkonfirmasi (positif) Covid-19.

Deritanya semakin bertambah, karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak memberikan santunan kepada keluarganya.

Sri sebelumnya janda satu anak, yang kemudian menikah dengan Muhammad Hasan (42), warga Pandegiling, Surabaya pada awal Tahun 2020. Dan pada 28 Juni 2020, suaminya tiba-tiba mengeluh sakit sesak nafas dan dirawat di Rumah Sakit Royal di kawasan Surabaya timur.

"Suami saya masuk rumah sakit pada 28 Juni," ujar Sri kepada jatimnow.com, Sabtu (7/11/2020).

Sekitar lima hari dirawat di rumah sakit itu, suaminya dinyatakan meninggal dunia, tepatnya 3 Juli 2020.

"Saat dirawat di rumah sakit, hasil rapid suami saya reaktif. Hari kedua dirawat di rumah sakit, suami saya di-swab. Kebetulan waktu suami meninggal hasil swab belum keluar," tuturnya.

Hasil tes swab suami Sri Muljani Istiqomah yang meninggal duniaHasil tes swab suami Sri Muljani Istiqomah yang meninggal dunia

Baca juga:
Nawardi, Sosok di Balik Buku 'Parlemen Jalanan ke Parlemen Senayan'

Karena tidak yakin suaminya terkena Covid-19, pemakamannya pun tetap di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kampung Siwalankerto.

"Sempat ditawarkan dimakamkan di TPU Keputih (lokasi pemakaman khusus warga yang positif Covid-19)," tuturnya.

"Saya tidak yakin suami saya terkena Covid-19. Karena hasil swab belum keluar, saya minta suami dimakamkan di kampung dan disetujui. Dengan syarat dapat persetujuan RT dan RW," tambah Sri.

Selang sehari setelah suaminya meninggal dunia, terbitlah hasil tes swab dari Rumah Sakit Royal.

Baca juga:
Kisah Cak Asad, dari Tukang Ojek, Kini Pimpin 8 Perusahaan hingga Jadi Politisi

"Hasil tes swab suami saya dinyatakan positif Covid-19," tambah dia.

Suami Sri meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19. Namun Sri mengaku tidak ada bantuan dari Pemkot Surabaya. Sri malah masih dikenakan biaya pemulasaran sebesar Rp 4 juta.

"Nggak ada bantuan pembiayaan dari Pemkot Surabaya. Kami membayar Rp 4 juta untuk biaya pemulasaran atau pemakaman suami saya," terangnya.