Pixel Codejatimnow.com

Pandemi Covid-19

Khofifah Minta FKUB Jatim Ajak Warga Tegakkan Protokol Kesehatan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat audensi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jatim
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat audensi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jatim

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jatim untuk aktif dalam menjadi juru bicara penegakan protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat menerima FKUB Jatim yang menyampaikan pendapatnya terkait Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dan sikapnya menghadapi Pandemi Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Jumat (3/7/2020) malam.

Menurunya, semangat FKUB Jatim dalam menyampaikan pendapat, menyatakan sikap adalah bentuk penegakan nilai demokrasi yang harus terus dikembangkan. Untuk itu dia menyambut baik apa yang menjadi seruan moral FKUB Jatim tersebut.

Apalagi, lanjut Gubernur Khofifah, dalam seruan moral tersebut ada semangat persatuan, penegakan nilai-nilai Pancasila, juga semangat menjaga kerukunan dan kesatuan bangsa di tengah Pandemi Covid-19. Atas itu, Gubernur Khofifah menyatakan apresiasi dan dukungannya.

"Saya mengapresiasi apa yang menjadi sikap moral dari FKUB Jatim. Bahwa tiga poin semangat yang disampaikan adalah semangat menjaga persatuan, menjaga nilai Pancasila dan ingin menjaga warga masyarakat Jatim tetap rukun dan damai," ujar Gubernur Khofifah.

Tiga poin sikap moral FKUB Jatim itu adalah menyatakan sikap terkait RUU HIP, persiapan pilkada serentak lanjutan di Jatim serta persiapan new normal.

Terkait RUU HIP, Gubernur Khofifah menyebutkan tentang penjelasan dari Menkopolhukam Mahfud MD yang sempat melakukan kunjungan kerja ke Jatim sepekan lalu dan menjelaskan tentang perkembangan RUU HIP.

Ditegaskannya, RUU HIP saat ini sudah dikembalikan pemerintah kepada DPR RI. Presiden RI Joko Widodo memutuskan untuk menunda pembahasan RUU HIP tersebut dan fokus untuk menangani Pandemi Covid-19.

"RUU HIP itu sesuai apa yang dijelaskan oleh Bapak Menkopolhukam, telah dikembalikan ke DPR RI karena itu RUU yang merupakan usulan dari DPR RI tersebut diputuskan presiden untuk ditunda dan dikembalikan ke DPR RI agar dilakukan diskusi-diskusi di ruang masyarakat lebih dulu. Pemerintah akan fokus dulu menangani pandemi," papar Gubernur Khofifah mengutip penjelasan Menkopolhukam Mahfud MD.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Menurutnya, pemerintah pusat juga tidak bisa membatalkan RUU HIP demi menjaga semangat demokrasi yang menjadi landasan pemerintah ini berjalan.

Dalam audiensi FKUB Jatim bersama Gubernur Khofifah tersebut hadir Ketua FKUB Jatim Hamid Syarif, Wakil Ketua I FKUB Jatim Najib Hamid, Sekretaris Hizbul Wathon dan sebanyak 15 orang pengurus maupun anggota FKUB Jatim yang lain.

Dalam audiensi itu disampaikan tiga sikap moral FKUB Jatim. Yang pertama adalah FKUB Jatim menghendaki agar DPR RI dan pemerintah mencabut dan membatalkan RUU HIP untuk menjaga kehidupan masyarakat yang tertib, rukun, aman dan damai.

Kedua, FKUB Jatim menghendaki agar pimpinan majelis-majelis agama selalu dan terus melakukan layanan keagamaan dalam aktivitas keagamaan serta mencegah umat beragama untuk tidak terprovokasi terhadap usaha yang akan memecahbelah kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Hal ini terutama dalam menghadapi pilkada serentak lanjutan yang direncanakan dilaksanakan 9 Desember 2020, di mana ada 19 kabupaten dan kota di Jatim.

Ketiga, FKUB Jatim menghendaki agar semua komponen anak bangsa memusatkan segala tenaga dan pikiran, daya serta upaya untuk mengurangi Pandemi Covid-19 dengan semua dampaknya.

"Poin yang ketiga ini penting, bahwa tokoh agama harus memiliki rasa yang sama untuk terlibat aktif dalam menanggulangi Pandemi Covid-19. Tokoh agama adalah speaker kuat di masyarakat, yang kami inginkan agar tokoh agama turut aktif mensosialisasikan penegakan protokol kesehatan saat transisi menuju new normal," tambahnya.

Apalagi sampai saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka vaksin terbaik adalah disiplin menegakkan protokol kesehatan. Yaitu dengan mengenakan masker setiap keluar rumah, menjaga jarak yang aman dan juga membiasakan diri untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat melalui rajin cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.