Pixel Codejatimnow.com

Hari Lahir Pancasila

PDIP Surabaya: Pandemi Corona Jadi Momentum Aktualisasi Gotong Royong

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Kegiatan Bulan Juni PDIP Surabaya sambut Bulan Bung Karno
Kegiatan Bulan Juni PDIP Surabaya sambut Bulan Bung Karno

jatimnow.com - Peringati Hari Lahir Pancasila, DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menggelar diskusi daring. Dalam diskusi itu menyepakati penguatan nilai-nilai gotong royong dalam tindakan untuk mengatasi Pandemi Covid-19.

"Masa Pandemi Covid-19 merupakan momentum tepat untuk mengaktualkan gotong-royong dalam tindakan, dalam perilaku nyata di masyarakat," kata Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, Selasa (2/6/2020).

Diskusi daring digelar bertepatan peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin (1/6).

Para pembicara adalah pengajar FISIP Universitas Airlangga yang juga mantan tenaga ahli utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Bambang Budiono.

Kemudian anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Daniel Rohi. Dimoderatori aktivis dan pendiri Aliansi Pelajar Surabaya, Seno Bagaskoro.

Diskusi diikuti berbagai kalangan yang beragam, diantaranya aktivis politik, kader PDIP Surabaya, penggerak kebudayaan, anak milenial dan pekerja sosial.

Bambang Budiono mengemukakan untuk memahami Pancasila salah satunya mempelajari sumber primer, yakni teks pidato Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945.

Bung Karno, kata dosen senior itu, menguraikan panjang lebar tentang gagasan yang digali dari bumi Indonesia.

Diantaranya, ketika Bung Karno merenungkan Pancasila dalam pembuangan di Ende, di bawah pohon sukun.

"Di masa Pandemi Covid-19, kita bisa menghadapi dengan gotong-royong yang menurut Bung Karno merupakan kristalisasi dari keseluruhan sila Pancasila," ujar Bambang Budiono.

Baca juga:
Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Prabowo: Beliau Mempersatukan Nusantara

Ia juga mengusulkan pemerintah lokal dan pusat, untuk mengaktivasi penelitian ilmiah, tentang kekayaan bumi Nusantara untuk menghadapi Pandemi Covid-19.

Bambang mencontohkan, tanaman herbal yang sangat kaya-raya dikandung bumi Indonesia dapat diteliti untuk memperkuat dan meningkatkan kekebalan atau imun manusia.

Berdasarkan hasil riset dan uji coba yang tepat, kata dia, jenis pengobatan ini bisa dilembagakan sebagai bagian dari sistem medis modern yang sudah ada selama ini. Bukan pengobatan alternatif, tapi bagian integral dari sistem medis modern.

"Kita juga patut memberikan apresiasi terhadap para petugas medis, aparat keamanan, tokoh-tokoh dan warga masyarakat yang telah memberikan keteladanan dalam praktik atau laku sehari-hari, dalam menolong dan membantu sesama dan lingkungannya, di masa Pandemi Covid-19," kata Bambang.

Mengutip Bung Karno, Seno Bagaskoro menambahkan Pancasila selain sebagai philosofische grodslag yaitu sebagai pandangan, norma, jiwa yang paling dasar, tetapi juga sebagai 'way of life' bagi Bangsa Indonesia.

Baca juga:
Pesan SBY di Makam Bung Karno: Sampaikan ke Rakyat daripada Saling Hujat

"Pada masa Pandemi Covid-19, gotong royong menemukan momen yang tepat bagi semuanya untuk bahu-membahu, dalam kerja nyata, dalam menghadapi persoalan-persoalan di masyarakat," kata Seno, alumni SMA Negeri 5 Surabaya itu.

Daniel Rohi juga mengupas gotong-royong dari pidato Bung Karno 1 Juni 1945. Ia mengutip, aktualisasi nilai luhur itu ditemukan dalam perasaan berkeringat bersama.

Kemudian, gotong royong juga ditunjukkan dalam tindakan banting tulang bersama.

"Bung Karno juga menyampaikan gotong royong ditunjukkan dalam amal untuk kepentingan bersama dan dalam tindakan saling membantu," tukas Daniel Rohi.