Pixel Codejatimnow.com

Pendemi Covid-19

Melihat Persiapan New Normal Keagamaan di Banyuwangi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama tokoh lintas agama membahas penerapan ibadah keagamaan di era new normal
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama tokoh lintas agama membahas penerapan ibadah keagamaan di era new normal

jatimnow.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar pertemuan dengan tokoh lintas agama terkait penerapan ibadah keagamaan di era new normal atau normal baru, Senin (1/6/2020).

Terkait new normal, Kementrian Agama (Kemenag) juga telah menerbitkan aturan terkait penyelenggaraan kegiatan keagamaan di rumah ibadah.

Hadir dalam pertemuan itu Ketua MUI Muhamad Yamin, Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi Pendeta Anang Sugeng, Ketua Walubi Banyuwangi Eka Wahyu dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi Suminto.

Juga tokoh Katolik Pendeta Romo Fadjar Tedjo Soekarno, Ketua Tri Dharma Indra Tjahjana dan semua pengurus ibadah.

Bupati Anas mengatakan, aturan terbaru dari Kemenag itu harus segera disikapi dengan memastikan bahwa panduan yang telah dikeluarkan tersebut benar-benar dijalankan agar kegiatan peribadatan bisa berjalan dengan aman.

"Tentunya SE (surat edaran) ini menjadi angin segar bagi warga yang sudah rindu untuk beribadah di masjid, gereja atu rumah ibadah lainnya. Tapi harus diingat, jangan sampai ada klaster baru penularan Covid-19 dari rumah ibadah, hanya karena warga antusias menyambut dibukanya rumah ibadah," tutur Bupati Anas.

Ia menyebut, aktivitas keagamaan di rumah ibadah pada era new normal harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Ada kewajiban yang harus ditaati baik oleh pengurus rumah ibadah maupun warga.

"Kami berharap agar pengurus maupun pengelola rumah ibadah bisa menerapkan panduan new normal di rumah ibadah dengan baik. Serta mengajak jamaah atau umat juga bisa mengikuti aturan tersebut," jelas Bupati Anas.

"Sebagai tahap awal akan dilakukan simulasi di beberapa rumah ibadah, untuk memastikan protokol dijalankan. Bila yang satu sudah berhasil, maka bisa menjadi contoh bagi yang lain," tambahnya.

Bupati Anas lalu meminta berdialog dengan tokoh agama itu terkait pelaksanaan ibadah ke depan. Ia ingin memastikan bahwa semua protokol dijalankan dengan baik.

Di antaranya, jaminan area tempat ibadah tidak terdapat pasien positif Covid-19, desinfeksi berkala rumah ibadah, fasilitas cuci tangan, sabun, hand sanitizer.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Jangan lupa diusahakan ada thermo gun dan jangan menerapkan pembatasan jarak minimal satu meter. Masker wajib dipakai. Orang rentan sakit, usia renta dan anak-anak upayakan beribadah di rumah selama pandemi ini, karena mereka resiko tinggi," sambungnya.

Para tokoh lintas agama mengungkapkan kesiapan mereka melakukan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah di rumah ibadah.

Salah satunya Ketua BAMAG Pendeta Anang yang mengatakan jika selama ini gereja yang dinaunginya telah menjalankan protokol Kesehatan Covid-19 dengan membatasi jumlah jemaat dalam kegiatan peribadatan.

"Sejak pemkab gencar sosialisasi Covid-19, peribadatan kami lakukan dengan sangat terbatas di gereja. Ibadah hanya diisi setengah jemaat gereja," ucap Pendeta Anang.

Terkait new normal, pihak gereja juga sudah mulai memberlakukan kuota di setiap pelaksanaan ibadah.

Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi

"Kami batasi 30 jamaah setiap yang hadir, hanya 40 persennya dari kapasitas gereja. Ibadah raya kami di hari Minggu kami buat dua kali," jelas dia.

Demikian halnya dengan Romo Fadjar, Pastur Paroki Gereja Santo Paulus, Jajag. Menurutnya, selama pandemi Covid-19 ini, telah dilakukan penyesuaian ibadah dengan memanfaatkan teknologi hingga menambah jadwal misa. Seperti saat paskah lalu dilakukan misa secara streaming.

"Untuk new normal, kegiatan misa kami ada seminggu itu hingga sembilan kali sebagai implementasi physical distancing. Jemaat kami batasi maksimal 10 orang dalam satu kali ibadah," ungkap Romo Fadjar.

Selain itu, protokol kesehatan lainnya juga wajib dijalankan oleh jemaat sebelum masuk gereja seperti cuci tangan, pakai masker dan pengecekan suhu tubuh.

"Bahkan sebelum kegiatan komuni, harus pakai hand sanitizer. Selama misa, jendela gereja dibuka semua agar sirkulasi udara terjaga. Jadi apabila pemberlakukan new normal tempat ibadah kami sudah siap," ujar Romo Fadjar.