Pixel Codejatimnow.com

Ratusan Pemuda Ikuti Jambore Banyuwangi Bebas Sampah

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Ratusan pemuda ikuti Jambore Banyuwangi Bebas Sampah 2020
Ratusan pemuda ikuti Jambore Banyuwangi Bebas Sampah 2020

jatimnow.com - Ratusan pemuda mengikuti Jambore Banyuwangi Bebas Sampah 2020 di Pantai Kedung Derus, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat. Beragam acara mengisi jambore tersebut selama tiga hari.

Mereka akan mengikuti diskusi tentang masalah sampah, pengelolaan limbah hingga melakukan penanaman pohon mangrove di sepanjang pantai. Acara itu berlangsung mulai Jumat-Minggu, 24-26 Januari 2020.

Acara ini diinisiasi Komunitas Berkibar (Bengkel Kreasi Indonesia Berkarya) yang bekerjasama dengan Pemerintahan Desa Pondoknongko. Komunitas Berkibar mengajak ratusan pemuda melakukan berbagai aktivitas terkait persampahan. Mereka juga diajak camping di areal pantai yang dipenuhi tanaman cemara udang.

Ketua Panitia Jambore Banyuwangi Bebas Sampah dari Komunitas Berkibar, Aris Dzulkifli mengatakan, peserta jambore ini datang dari seluruh wilayah di Banyuwangi.

"Sebenarnya banyak peserta luar kota yang tertarik, tapi kami ingin fokus untuk wilayah Banyuwangi dulu," ujar Aris, Sabtu (25/1/2020).

Komunitas Berkibar selama ini bergerak di bidang edukasi, pendampingan dan pelatihan masalah sampah. Termasuk di dalamnya pengelolaan bank sampah. Mereka juga concern terhadap penanaman mangrove.

"Harapan kami, usai mengikuti jambore ini para peserta akan menularkan ilmunya ke desa masing-masing. Mereka menjadi penggerak di desanya untuk masalah pengelolaan sampah," terangnya.

Pantai Kedung Derus, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten BanyuwangiPantai Kedung Derus, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi

Kegiatan ini diikuti 119 peserta, terdiri dari pelajar SMP, SMA sederajat, mahasiswa, santri pondok pesantren dan karang taruna. Selama tiga hari mereka camping di pantai sembari melakukan aktivitas penambah wawasan lingkungan. Narasumber kegiatan ini adalah para pegiat lingkungan dan pengelola sampah asal Malang.

Aris melanjutkan, Pantai Kedung Derus dipilih sebagai lokasi kegiatan karena warga dan aparat desanya sangat aktif membantu pengelolaan sampah. Bahkan desa ini berniat menjadikan pantai tersebut sebagai destinasi wisata, sekaligus menjadi tempat edukasi pengelolaan sampah ala desa mereka.

"Kami berharap apa yang menjadi harapan pemerintah desa setempat bisa segera terealisasi, seiring dengan meningkatnya kemampuan warga mengelola sampah dengan benar," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pondok Nongko Hamdan Ramahurmuzi menambahkan, pihaknya akan terus membenahi pantai ini menjadi destinasi wisata baru di Banyuwangi. Juga meningkatkan manajemen pengelolaan sampah di wilayahnya agar bisa menjadi jujugan wisata edukasi.

Hamdan menyebutkan beberapa keistimewaan yang dimiliki Pantai Kedung Derus. Selain memiliki panorama indah Selat Bali, pantai ini menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur.

"Pantai ini relatif bersih. Bahkan di bulan-bulan tertentu, pantai ini juga menjadi persinggahan burung migran. Kami ingin mengintegrasikan keindahan pantai ini dengan wisata edukasi pengolahan sampah," beber Hamdan.

Untuk mencapai pantai ini, wisatawan harus menyeberang dengan menggunakan perahu. Mobil atau sepeda motor hanya bisa diparkir di areal dekat muara sungai, setelah itu perjalanan dilanjutkan selama 25 menit dengan perahu. Pemandangan sepanjang menyusuri pantai sungguh indah.

Jambore sampah ini dihadiri pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Husnul Chotimah. Husnul menyatakan kebanggaannya pada anak-anak muda Banyuwangi yang punya inisiatif untuk menyelamatkan lingkungannya dari masalah sampah yang menjadi permasalahan global.

"Kami sangat bangga dengan semangat mereka, baik kepada peserta yang datang maupun inisiator acara ini. Dengan penuh kesadaran, menularkan virus kepedulian terhadap pengelolaan sampah. Apalagi dibuat dengan konsep belajar sambil berkemah, tentu sangat menyenangkan," tandas Husnul.