Pixel Codejatimnow.com

1000 Ketupat Diarak dalam Grebeg Syawal Desa Temuguruh Banyuwangi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Pawai Grebeg Syawal Sewu Kupat di Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi
Pawai Grebeg Syawal Sewu Kupat di Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi

jatimnow.com - Warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi menggelar Pawai Grebeg Syawal Sewu Kupat, Selasa (11/6/2019). Berbagai miniatur bangunan yang disusun dari ribuan ketupat diarak warga ramai-ramai di sepanjang jalan desa.

Meski digelar di bawah terik matahari, tidak menyurutkan antusiasme warga mengukuti pawai. Belasan miniatur masjid, rumah hingga gunungan ketupat diarak dengan diiringi musik tradisional khas Banyuwangi.

Kepala Desa Temuguruh, Asmuni menjelaskan bahwa acara ini telah memasuki tahun ketiga. Inisiatifnya berasal dari remaja Desa Temuguruh yang ingin mengangkat tradisi kupatan (makan ketupat) di hari ke-7 Idul Fitri.

"Anak muda sini terinspirasi oleh event Banyuwangi Festival yang banyak mengangkat tradisi lokal yang dikemas hingga menjadi atraksi menarik. Mereka lalu berpikir untuk mengangkat tradisi kupatan di desanya. Lalu muncullah Pawai Sewu Kupat ini," kata Asmuni.

Gunungan ketupat diarak keliling desaGunungan ketupat diarak keliling desa

Pawai Sewu Kupat dikerjakan bersama oleh seluruh warga. Setiap keluarga ikut berpartisipasi memasak ketupat untuk acara ini. Ribuan ketupat tersebut lalu disusun menjadi belasan bentuk-bentuk dalam ukuran besar.

"Tiap kepala keluarga menyumbang minimal empat ketupat. Lalu dikumpulkan oleh RW dan dijadikan satu tandu untuk diarak. Satu tandu biasanya menghabiskan minimal 400 ketupat," terang Asmuni.

Baca juga:
Keseruan Puluhan Anak Yatim di Sidoarjo Belajar Menganyam Ketupat

Kirab ini pun semakin meriah dengan berbagai kesenian lokal Banyuwangi. Ada karnaval Banyuwangi Ethno Carnival, Barong Banyuwangi, musik tradisional Banyuwangi, hingga pawai pengantin khas Banyuwangi juga ditampilkan.

"Pawainya menarik, sangat menghibur. Yang paling lucu ada penampilan drumband lansia dari warga. Saya tadi ikut berebut ketupat dan lepet, lalu kita makan ramai-ramai," ungkap Wulan, salah satu penonton.

Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mencicipi ketupat yang diarak wargaWakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mencicipi ketupat yang diarak warga

Sementara, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang hadir dalam acara tersebut menyatakan apresiasinya atas kreativitas warga Desa Temuguruh. Menurutnya, event ini akan berdampak pada keguyuban warga.

Baca juga:
Wagub Jatim Emil Dardak Lebaran Ketupat di Trenggalek

"Ini ide yang bagus, apalagi ini dibuat swadaya oleh masyarakat. Ini akan memupuk persaudaraan dan persatuan serta bisa dicontoh warga di desa-desa lainnya," ujar Yusuf.

Yusuf berharap agar kegiatan itu terus dilestarikan dan event tersebut terus disempurnakan.

"Lestarikan kegiatan yang mengangkat kearifan lokal ini. Atraksi yang menarik sangat menunjang perkembangan wisata Banyuwangi sebagai destinasi wisata nasional," papar Yusuf.