Pixel Codejatimnow.com

Hebat! Bantu Penyandang Tunanetra, Siswa di Ponorogo Buat Topi Pintar

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Topi karya siswa Muhipo membantu penyandang tunanetra
Topi karya siswa Muhipo membantu penyandang tunanetra

jatimnow.com - Berkeinginan membantu para penyandang tunanetra untuk dapat melewati halangan di depan maupun di atas kepala, dua siswa SMA Muhammadiyah Ponorogo (Muhipo) membuat inovasi topi pintar.

Para siswa tersebut adalah Karvian Setio Aji (18) dan Muhammad Huda (17) berinisiatif membuat topi yang dilengkapi dengan sensor bagi  penyandang tunanetra.

"Kami terinspirasi dari salah satu kakak kelas kami yang tunanetra. Saat berjalan, dia sering terantuk kena kepalanya saat melewati lorong atau bawah tangga. Kalau memakai topi ini, maka dapat dihindari karena akan ada alarm yang berbunyi jika ada benda diatas atau didepan kepala pemakai," kata Karvian kepada jatimnow.com, Sabtu (26/1/2019).

Menurutnya, selama 1,5 bulan bersama Huda yang juga adik kelasnya tersebut membuat topi yang dilengkapi dengan sensor menggunakan infrared, panel surya, ic controller arduino, buzzer, lampu led dan konektor USB.

"Kita lakukan percobaan selama 1,5 bulan. Kita uji coba juga dengan kakak kelas," ujar Karvian siswa kelas XII IPA ini.

Ia menjelaskan, untuk membuat topi pintar menghabiskan dana sekitar Rp 750 ribu.

"Kalau total pembuatannya kurang dari Rp 1 juta," jelasnya

Topi ini sendiri bisa dipakai sekitar 1,5 jam didalam ruangan dan saat dipakai di luar ruangan yang ada sinar matahari mampu tahan selama 2 jam karena dibantu panel surya.

Menariknya, topi ini dilengkapi dengan alarm dan jika pemilik lupa menaruh maka bisa ketemu lagi dengan cara bersiul.

Baca juga:
Video: Ali Mashar, Sang Tunanetra Ahli Digital Marketing

Menurut Karvian, dari beberapa percobaan yang dilakukan banyak kendala yang dihadapi. Seperti pada program arduino sering rusak, termasuk buzzer sebagai peringatan juga sempat rusak.

"Paling sulit menginput progam untuk penambahan alat lainnya seperti penambahan pengisi daya serta deteksi siul untuk mencari topi dan pengisian daya melalui panel surya," lanjutnya.

Kelebihan topi ini, bisa menjadi USB konektor untuk charger HP dan panel LED untuk kewaspadaan orang lain saat berjalan pada malam hari.

"Karena masih dalam tahap pengembangan sehingga belum tahan air," papar dia.

Huda sendiri mengaku hasil karyanya diikutsertakan lomba, dan berhasil menyabet juara best speaker dalam rangka lomba karya ilmiah populer pesta sains nasional yang digelar di Institut Pertanian Bogor pada 25 November lalu.

Baca juga:
Ali Mashar, Tunanetra asal Tulungagung Bekerja jadi Digital Marketing

Sementara itu, salah satu penyandang tunanetra yang bersekolah di SMA Muhammadiyah Ponorogo, Nabiel Ghaly Azumi yang mencoba memakai topi itu mengaku terbantu dengan alat ini.

"Ya, terbantu apalagi ditempat baru biasanya terbentur tembok kalo ini kan ada warning jadi kepala saya tidak sampai terantuk," kata Nabiel.